Perdana Menteri Inggris membatalkan pemilihan parlemen, yang dijadwalkan tanggal 11 Desember dan mengumumkan pada hari Senin bahwa perjanjian akhir akan dimasukkan pada pemungutan suara pada 14 Januari.
Pemimpin Partai Buruh oposisi, Jeremy Corbyn, mengatakan bahwa May telah lama menghindari pertanggungjawaban di parlemen. Dia mengusulkan sebuah gerakan kecaman untuk Theresa May sebagai perdana menteri, mengutip "kegagalan"-nya, yang tidak memberinya kesempatan untuk memberikan suara pada urusan perpisahan dengan Uni Eropa yang dinegosiasikannya. May, bagaimanapun, memperoleh kepercayaan dari parlemen. Theresa May menjawab di parlemen: "Saya tahu ini bukan kesepakatan sempurna semua orang. Itu adalah kompromi. Tetapi jika kita membiarkan yang sempurna menjadi musuh yang baik maka kita berisiko meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan". Ini berarti bahwa negosiasi yang lebih baik, bahkan kondisi yang ideal, dapat mengarah pada kemerosotan situasi dan meninggalkan Uni tanpa perjanjian kerja sama. "Menghindari tidak ada kesepakatan hanya mungkin terjadi jika kita dapat mencapai kesepakatan atau jika kita mengabaikan Brexit sepenuhnya."
Dia mengatakan bahwa Uni Eropa telah menawarkan "klarifikasi lebih lanjut" pada aspek yang paling diperdebatkan dalam perjanjian pengunduran diri dan pemerintahan mencari "jaminan politik dan hukum lebih lanjut".
Negosiasi-negosiasi perpisahan Inggris - Uni Eropa masih dalam perundingan, jadi mari kita lihat gambaran teknikal GBP/USD pada grafik kerangka waktu H4. Pasar telah menelusuri kembali 61% di level 1.2706 dan berbalik arah menuju support teknikal terdekat di level 1.2659 dengan level rendah di 1.2620. Sejak itu, harga melayang di sekitar level ini, tetapi momentumnya tetap kuat dan positif, sehingga masih ada peluang untuk lonjakan lain lebih tinggi untuk menguji level 1.2706 lagi. Dalam kasus penembusan lebih lanjut, pasar kemungkinan akan bergerak menuju level 1.2795.
