USD tengah berjuang untuk menguat sehubungan dengan laporan ekonomi yang beragam. Para trader USD terfokus pada kesepakatan dagang dengan China. Walau bagaimanapun, USD berhasil meraih momentum terhadap JPY, yang diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang dengan retracement dan koreksi sepanjang jalan.
Jepang saat ini melanjutkan kebijakan moneter yang sangat longgar. Baru-baru ini, Gubenur BOJ, Kuroda, mengatakan Bank of Japan belum memiliki stategi jalan keluar khusus, karena Bank tersebut akan memerlukan waktu yang signifikan untuk mencapai target inflasi 2,5%. Menurut Kuroda, jalan keluar dari kebijakan moneter yang sangat longgar akan memerlukan kenaikan suku bunga dan langkah-langkah untuk menyusutkan neraca BOJ seperti yang tengah dilakukan Federal Reserve saat ini. Meski perekonomian telah merespon dengan cukup baik, perubahan mendadak mungkin diperlukan jika dibutuhkan. Belum lama ini, laporan Monetary Base Jepang rilis dengan peningkatan menjadi 4,6% dari angka sebelumnya 4,7%, yang diperkirakan terus turun menjadi 4,5%. Menjelang laporan ekonomi yang berdampak tinggi seperti PDB Akhir yang akan rilis pekan ini, beragam prakiraan terhadap laporan ini mungkin menyebabkan pelemahan JPY saat BOJ tengah merevisi rencananya untuk mendorong rencana pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, fokus para trader dan investor saat ini dalam kesepakatan AS-China, yang tengah melalui fase "Optimisme yang Berhati-hati" karena rintangan politik dan praktis masih berlanjut. Tarif belum ditentukan. Selain itu, perekonomian AS mungkin menerima beberapa dampak negatif dari kesepakatan dagang tersebut. Terlebih lagi, Kementerian Keuangan AS tengah mengambil langkah tidak biasa untuk menghindari pelanggaran batas utang pemerintah yang makin memburuk.
Menjelang laporan NFP pekan ini, yang diperkirakan akan mencatat hasil beragam, belum lama ini laporan Belanja Konstruksi rilis dengan penurunan menjadi -0,6% dari angka sebelumnya sebesar 0,8%. Hari ini laporan PMI Manufaktur ISM AS akan rilis, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 57,4 dari angka sebelumnya 56,7 dan Penjualan Rumah Baru diperkirakan akan turun menjadi 597 ribu dari angka sebelumnya 657 ribu. Selain itu, Anggota FOMC, Rosengren, dijadwalkan akan meyampaikan pidato mengenai kebijakan moneter mendatang dan putusan suku bunga. Pidatonya kemungkinan cukup netral.
Sementara itu, USD diperkirakan akan mempertahankan momentum bullish sebab JPY tengah diperdagangkan lebih rendah di tengah rencana pertumbuhan ekonomi BoJ. Setiap laporan positif dari Jepang mungkin menyebabkan koreksi sepanjang jalan. Untuk membatasi penguatan USD, diperlukan laporan-laporan ekonomi bersifat positif dan perkembangan di Jepang yang kuat.
Kini mari kita lihat pandangan teknikal. Saat ini harga berada di tepi area 112,00, di mana penutupan harian yang bearish dengan batang di dalam dari area itu menandakan ketidakpastian yang mungkin menyebabkan retracement menuju area support 110,50, sebelum mendorong lebih tinggi dalam beberapa hari mendatang. Karena 112,00 adalah titik harga saat ini, tekanan bearish dengan koreksi diperkirakan terjadi sepanjang jalan. Harga yang berada di atas 110,00 dengan penutupan harian diperkirakan akan menyebabkan kelanjutan momentum bullish dalam pasangan ini
