Pasangan USD/JPY telah bergerak volatil dan mencapai di bawah area 110,00 dengan penutupan harian. Meskipun tekanan bullish terlihat kemarin namun tidak cukup untuk menyebabkan pullback yang lebih dalam.
Pesanan barang tahan lama AS turun -2,1% sepanjang bulan April. Pesanan dipengaruhi oleh pesanan pesawat yang volatil beberapa bulan ini dan lagi-lagi inilah penyebabnya. Pesanan barang modal inti juga turun 0,9% dan melambat ke 2,5% per tahun. Secara keseluruhan, aktivitas produksi masih lemah dalam beberapa bulan mendatang di tengah kontak perdagangan yang tajam dan pertumbuhan dunia yang lambat. Indeks penjualan rumah telah turun sepanjang bulan April. PDB awal AS diperkirakan akan merilis hal ini. Angka sebelumnya sebesar 3,2%. Para ekonom memprediksi penurunan ke 3,1%. Indeks penjualan rumah tertunda juga diperkirakan akan turun dari 3,8% ke 0,9% sementara belanja perorangan diperkirakan turun dari 0,9% ke 0,2%. Ketegangan perdagangan telah menjadi faktor terpenting yang menghadang pertumbuhan ekonomi AS. China diperkirakan akan menaikkan tarif cukai pada $60 miliar impor AS sebagai balasan untuk keputusan AS yang menaikkan cukai pada impor China, meningkatkan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia yang menangancam ekonomi global.
Produk Domestik Bruto Jepang secara sekilas mengesankan, dengan ekonomi Jepang tumbuh 2,1% kuartal-ke-kuartal dalam setahun. Pengeluaran rumah tangga turun pada laju 0,4% dan investasi bisnis terbatas pada 1,2%. Dalam sektor domestik Jepang, sumber utama penguatan adalah residensial dan investasi publik. Penggerak utama di balik pertumbuhan headline adalah penurunan impor sebesar 17,2%, indikator permintaan domestik yang masih lemah. Meskipun belanja konsumen tumbuh dengan moderat, pemerintah tetap akan menaikkan pajak konsumsi pada Oktober 2019.
Hari ini, laporan SPPI Jepang dirilis. Laporan tersebut menunjukkan penurunan ke 0,9% dari 1,1%. Laporan CPI Inti BOJ akan segera dirilis. Angka CPI sebelumnya sebesar 0,5%. Pekan ini, CPI inti Tokyo akan dirilis bersama dengan Pidato dari Gubernur BOJ. Laporan Tingkat Pengangguran Jepang juga akan dirilis. Para analis mengantisipasi penurunan ke 2,4% dari 2,5%.
Perilis data PDB AS dan hasilnya yang optimis dapat menciptakan momentum bullish dalam pasangan USD/JPY. Volatilitas juga diperkirakan muncul dalam pasangan ini karena perang dagang antara China dan AS.
Sekarang mari lihat gambaran teknikalnya. Harga berhasil mendorong lebih tinggi setelah terdorong lebih rendah menuju area support 109,20 yang diperkirakan akan mengarahkan harga ke level resistance dinamis 20 EMA yang berada di area 110,00. Harga berhasil membentuk Divergensi Reguler Bullish. Karena harga tetap di bawah area 110,50 dengan penutupan harian, bias bearish diperkirakan akan berlanjut namun pullback kemungkinan akan terjadi.