Euro melanjutkan penurunan pasangan dengan dolar AS, serta pound Inggris, yang akan terus berada dibawah tekanan ditengah ketidakpastian terkait Brexit.
Italia menanggapi dengan penolakan jelas.
Pernyataan hari ini oleh pemerintah Italia terkait kenaikan utang publik dan defisit anggaran mengakibatkan penjualan tiga mata uang Eropa, yang naik pada hari Jumat ditengah laporan yang dihasilkan oleh Lembaga pemeringkat Moody's.
Otoritas Italia telah menyatakan bahwa mereka akan terus mematuhi biaya anggaran untuk 2019, meskipun terdapat kritik bagi UE. Menurut pendapat mereka, penyimpangan dari peraturan anggaran UE merupakan keputusan yang sangat sulit, namun perlu untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Italia memperkirakan bahwa utang akan dikurangi selama tiga tahun mendatang dikarenakan laju pertumbuhan pesat. Pertanyaannya adalah apa yang akan menjadi anggaran untuk 2020 dan 2021 tidak dibahas.
Kembali saya ingatkan bahwa pekan lalu Komisi Eropa mengirimkan sepucuk surat kepada pemerintah Italia dengan sebuah klaim, yang menyatakan bahwa tidak dapat diterimanya perluasan defisit anggaran menjadi 2,4% dari PDB untuk 2019. Rupanya, pernyataan hari ini dari otoritas Italia adalah bentuk tanggapan terhadap surat ini.
Perlu dicatat bahwa di akhir pekan lalu, lembaga pemeringkat Moody's menurunkan peringkat berdaulat Italia satu torehan, menjadi Baa3, namun mempertahankan outlook peringkat di stabil. Namun, seperti yang telah dinyatakan oleh Moody's, ketahanan perkiraan tidak berarti bahwa prospek Italia dianggap stabil. Jumat ini, trader dan investor akan memantau dengan seksama keputusan lembaga pemeringkat S&P terkait peringkat kredit Italia. S&P diperkirakan akan mengikuti pola yang serupa.
Trump dan perjanjian dagang dengan UE
Kembali ke topik penting lainnya, perlu di ingat kembali bahwa esok hari di Washington, delegasi UE dan perwakilan dari Amerika Serikat akan bertemu untuk membahas prospek kesimpulan perjanjian perdagangan, yang telah disepakati oleh Juncker dan Trump pada musim panas tahun ini.
Diingatkan kembali bahwa selama rapat yang berlangsung pada 25 Juli di White House, Presiden AS Donald Trump dan Presiden European Commission Jean-Claude Juncker sepakat untuk mencegah perang dagang untuk mengembangkan kesepakatan perdagangan terbaru. Setelah itu, tugas perdagangan pada bagian dari AS dibekukan, serta keinginan untuk mengubah sesuatu pada bagian perwakilan Uni Eropa.
Baru-baru ini, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross telah berulang kali menarik perhatian pada fakta bahwa kesabaran Donald Trump hampir habis, dan penundaan dalam negosiasi mungkin memiliki dampak negatif pada hasil mereka.
Semua ini memiliki dampak negatif terhadap aset beresiko, yang meanjutkan penurunannya terhadap dolar AS pada sesi yang terhenti di hari Jumat.
Sebagai gambaran teknikal dari pasangan EUR/USD, kembalinya level support di 1,1480 dapat berdampak serius bagi prospek korektif lebih lanjut terhadap euro. Namun saat ini pembeli memiliki seluruh peluang untuk membangun batas yang lebih rendah dari saluran kenaikan terbaru dan terus bertumbuh. Penembusan dari 1,1480 akan memimpin pad apenurunan instrumen trading dengan level rendah satu bulan di area 1,1460 dan 1,1430.
Theresa May meresikokan jabatannya.
Untuk mempertahankan posisinya sebagai perdana menteri Inggris, Theresa May perlu melakukan banyak upaya. Saat ini diketahui bahwa para anggota partai Conservative memberikan MAy 72 jam untuk berhasil dalam negosiasi dengan Brexit.
Banyak anggota partai tidak senang dengan cara perdana menteri bernegosiasi. Para kritikus bergabung tidak hanya oleh pendukung Brexit, tetapi juga oleh lawan-lawannya. Untuk menyatakan mosi tidak percaya pada perdana menteri, 48 suara anggota partai sudah cukup. Dalam hal ini, tidak jelas langkah apa yang akan diambil May.
Fakta bahwa masalah cukup serius, katakanlah kutipan pound Inggris, yang pada hari Senin menurun terhadap sebagian besar mata uang dunia.
