Setelah sepakat melakukan gencatan senjata dalam perang dagang selama 90 hari yang ditandatangani antara Beijing dan Washington pada rapat G20, perhatian pasar pada akhirnya beralik ke peluang adanya jeda dalam kenaikan suku bunga Federal Reserve di awal 2019.
Gagasan ini mulai menyebar di pasar setelah data yang dirilis pada hari Jumat mengenai ketenagakerjaan di AS ternyata lebih buruk dari ekspektasi. Menurut perkiraan, ekonomi AS diprediksi akan menerima 200.000 lapangan kerja baru pada bulan November dari angka bulan Oktober sebesar 237.000 setelah direvisi turun, namun jumlahnya ternyata jauh lebih rendah dari ekspektasi, yaitu hanya 155.000.
Upah rata-rata per jam juga sangat penting. Per tahun, upah tidak tumbuh dan tetap di level 3,1%. Pada bulan November, indikator menunjukkan penurunan, meski tidak besar, ke $34,4 dari perkiraan sebesar $34,5 dan sama dengan angka di Oktober. Per bulan, upah rata-rata per jam pada bulan November naik ke 0,2% dari 0,1% pada bulan Oktober, sementara upah sebelumnya diprediksi tumbuh 0,3%.
Terhadap statistik yang mengecewakan ini, bursa saham AS melanjutkan penurunannya dan dolar AS berada di bawah tekanan. Indeks dolar ICE terus turun dan pagi ini saat penulisan artikel ini, indeks kehilangan 0,07% dan turun ke 96,40 poin.
Meski pesismisme di pasar tumbuh, pada rapat Fed pada 19-20 Desember, suku bunga diperkirakan akan naik 0,25% dengan peluang sebesar 71,5%. Dalam sepekan terakhir, peluang kenaikan turun tipis dari 75,0%, namun masih tetap tinggi. Faktor ini, serta fungsi dolar sebagai mata uang aman mendukung arah kenaikan suku bunga. Situasi ini dapat berubah drastis hanya jika Fed AS secara tak terduga memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga pada rapat Desember, atau jika memang melakukan kenaikan, Fed akan menegaskan bahwa jeda kenaikan bunga pinjaman pada tahun 2019 patut untuk diprediksi. Sementara itu, kami tidak mengharapkan adanya perubahan kuat dalam bursa valuta asing, meski penurunan indeks-indeks saham kemungkinan akan berlanjut.
Prediksi untuk hari ini:
EURUSD diperdagangkan di atas level support 1,1410 terkait gelombang pelemahan dolar AS. Jika bertahan di atas level ini, harga kemungkinan akan melanjutkan pertumbuhan ke 1,1500.
USDJPY di atas level 112,30 terkait penurunan permintaan dan meningkatnya ketidakpastian di pasar. Jika melewati level ini, harga kemungkinan akan melanjutkan penurunan ke 111,85.
