Kerangka waktu 24 jam
Pound Inggris bergerak di bawah naungan Brexit selama setahun penuh. Hal ini disebabkan negosiasi yang panjang dan sulit antara London dan Brussels atas keluarnya Inggris dari UE, serta seluruh ketidakpastian, berkisar dari kemungkinan referendum kedua dan akhir dengan kemungkinan mundurnya Theresa May, pound sterling melemah hampir sepanjang tahun. Harus dicatat bawa statistik ekonomi makro Inggris pada tahun 2018 sebagian besar mengecewakan para trader dan juga tidak memberikan dukungan pada mata uang Inggris. Sebagai akibatnya, pound mengakhiri tahun di sekitar titik terendah dua tahun. Kini, bagi mata uang Inggris, semuanya bergantung pada bagaimana seluruh proses penyelesaian Brexit berakhir. Pada pertengahan Januari, Parlemen Inggris akan melakukan pemungutan suara atas program Theresa May. Dalam hal ini, beberapa skenario mungkin terjadi. Yang paling mudah - "hard" Brexit, yaitu, keluarnya Inggris dari UE tanpa kesepakatan apapun. Yang paling sulit – mundurnya Theresa May, referendum baru atau penolakan untuk keluar dari UE secara sepihak, menurut putusan Pengadilan Tinggi Eropa. Dalam setiap kasus, kecuali untuk "soft" Brexit, secara teori, pound sterling akan melanjutkan penurunan, sebab opsi-opsi tersebut bersifat negatif bagi perekonomian inggris. Namun, kami yakin bahwa hal pentingnya adalah kini kami perlu pound merasa nyaman, setidaknya beberapa putusan mengenai Brexit, yang tidak akan dibatalkan dan dipertimbangkan ulang. Saat keputusan diambil, para trader akan tenang dan menganggap pound bukan sebagai mata uang yang akan diabaikan.
Selain gambar teknikal, data fundamental dan waktu perilisan juga akan diperhitungkan.
Penjelasan ilustrasi:
Indikator Ichimoku:
Tenkan-sen-garis merah.
Kijun-sen – garis biru.
Senkou span a – garis putus-putus cokelat muda.
Senkou span B – garis putus-putus ungu muda.
Chikou span – garis hijau.
Insikator Bollinger Bands:
3 garis kuning.
MACD:
Garis merah dan histogram dengan batang putih di jendela indikator.
