Kini, ketika the Fed dan ECB telah memberikan sinyal terbuka ke pasar untuk melonggarkan kebijakan moneter, pertanyaan muncul, siapa yang memiliki gudang amunisi terbesar? Tidak perlu waktu yang lama untuk mencari jawaban pertanyaan tersebut, karena Bank Sentral Eropa dengan jelas nampak lebih lemah: bunga deposit telah negatif, dan keefektifan QE dapat diperdebatkan. Dalam hal ini, Jerome Powell dan timnya dapat dengan aman menurunkan suku bunga beberapa kali. Pasar derivatif memberikan sinyal probabilitas 94% dan 66% pelonggaran kebijakan tahun ini sebesar 25bp dan 50bp. Latar belakang yang bagus bagi EUR/USD, jadi mengapa tidak menguat?
Untuk memperbarui titik tertinggi Juni, para pendukung euro memerlukan pendorong baru, dan mereka mendapatkannya. Aktivitas bisnis di sektor layanan zona euro naik ke titik tertinggi 7 bulan, menarik indeks manajer pembelian gabungan. Ya, perang dagang meninggalkan jejaknya, sektor manufaktur tetap lemah, namun di depan Donald Trump dan Xi Jinpping, yang dapat mengubah semuanya. Rantai agenda: akhir konflik AS-China - pelihnya ekonomi China - pertumbuhan ekspor Jerman - penguatan euro terjadi. Hanya implementasinya yang memakan waktu.
Perlu dicatat bahwa pertumbuhan euro kini sepenuhnya bergantung pada permintaan dolar. Oleh karena itu, tidak mungkin pasangan EUR/USD akan dapat melejit karena data aktivitas bisnis di area euro. Tentu saja, tugas utama di sini dimainkan oleh penutupan posisi spekulatif pembelian berskala besar pada mata uang AS.
Namun, faktor-faktor fundamental kini muncul mendukung tren naik bertahap EUR/USD. The Fed siap menurunkan suku bunga, pasar tengah menantikan akhir perang dagang dan perkembangan statistik ekonomi makro zona euro. Kembali di sini, tidak semua hal berjalan lancar. Ada pendapat bahwa the Fed mengelabui atau, lebih tepatnya, untuk mengatakan, tetap kembali. Nyatanya, tidak ada alasan yang cukup untuk menurunkan suku bunga. Jika Washington sepakat dengan China, maka suku bunga akan berubah.
Ingat, Wakil Ketua the Fed, Richard Clarida, menyatakan regulator akan mulai beroperasi hanya saat diperlukan. Juru bicara FOMC, Lael Brainard, mengatakan pertumbuhan ekonomi dalam negeri cukup kuat, hanya pada awal Mei terdapat ketidakpastian politik, yang mungkin akan memudar. Kemudian, kata "kesabaran" akan kembali muncul dalam ucapan pemimpin the Fed. AS, seperti banyak negara di dunia, tengah menghadapi perlambatan inflasi, namun penyebabnya terletak pada kebijakan moneter yang sangat lunak.
Kepala Federal Reseve Bank of St. Louis, James Bullard, yakin pemangkasan suku bunga akan mempercepat inflasi. Secara teori, seharusnya seperti itu, namun kenyataannya kami melihat hal yang berbeda. Rumor mengenai ekspansi moneter berkontribusi terhadap penurunan prakiraan suku bunga dan perlembatan PCE.
Prakiraan "bullish" untuk EUR/USD menjadi nyata, kuotasi pasangan ini berakhir di titik tertinggi multi-pekan pada pekan lalu. Pasangan utama ini memulai pekan baru dengan pertumbuhan. Pada saat yang sama, pertumbuhan euro ke level $1,14 dan $1,144 akan meningkatkan risiko pullback dengan latar belakang de-eskalasi konflik dagang antara Amerika Serikat dan China dan peningkatan terkait yield obligasi.
Perhatian sebaiknya juga diberikan pada peningkatan tensi antara Amerika Serikat dan Iran. Euro tidak akan menyukai hal tersebut, namun, seperti dolar AS, jika kita mempertimbangkannya bersama dengan safe-haven yen. Namun, the greenback tidak mungkin turun di bawah 105, karena penolakan signifikan para investor terhadap aset dolar tidak mungkin terjadi.
