Laporan penjualan ritel di AS yang lemah, meningkatkan kekhawatiran investor mengenai ketahanan ekonomi AS terhadap perang dagang, serta meningkatnya peluang kesepakatan Brexit dan penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan Oktober, memungkinkan bulls EUR / USD untuk menyerbu support di titik 1.1065 dan melanjutkan serangan mereka menuju titik 1.1100.
Pengeluaran konsumen di Amerika Serikat turun untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan. Pada saat yang sama, tingkat penurunan yang sama belum teramati sejak Februari.
Jelas bahwa ekonomi AS kehilangan tenaga, sehingga perbedaan dalam pertumbuhan ekonomi AS dan seluruh dunia tidak memberikan dukungan yang sama terhadap dolar.
Selain itu, pengeluaran konsumen adalah pilar ekonomi AS, dan laporan terbaru ini dapat memberikan "dove" FOMC alasan yang baik untuk mendukung penurunan suku bunga dana federal ketiga.
Jika pada hari Selasa pasar derivatif memperkirakan kemungkinan pelonggaran kebijakan Fed pada pertemuan mendatang sebesar 72%, maka pada hari Rabu angka ini naik menjadi 86%.
Sementara itu, jatuhnya harga konsumen Eropa ke 0,8% pada bulan September (level terendah dalam hampir tiga tahun), tampaknya, tidak mengganggu "hawk" Dewan Pemerintahan ECB. Menurut Presiden Bundesbank, Jens Weidmann, kurva Phillips masih berfungsi, dan kenaikan upah rata-rata 1% akan mempercepat inflasi sebesar 0,3%. Ya, ini adalah proses yang panjang, tetapi terus berjalan.
Sementara itu, The Fed mulai mengakuisisi treasury bill. Volume operasi pertama berjumlah $ 7,5 miliar, dan proposal - $ 32,6 miliar. Meskipun Ketua Fed Jerome Powell menyatakan kelanjutan pembelian aset bukan QE baru, pasar tampaknya memiliki pendapat berbeda. Jika Departemen Keuangan AS meningkatkan emisi utang jangka pendek dan mengurangi pelepasan jangka panjang, ini tidak mungkin memengaruhi suku bunga. Namun, jika rencana saat ini tetap tidak berubah, maka profitabilitas akan menurun di seluruh spektrum kewajiban. Ini tidak lebih dari stimulasi moneter ekonomi. Investor sangat menyadari bahwa potensinya di Amerika Serikat lebih luas daripada di Eropa, sehingga mereka terus membeli EUR / USD.
Pekan ini, mata uang tunggal Eropa menunjukkan tren kenaikan, termasuk karena prospek penyelesaian kesepakatan antara London dan Brussels di bawah kondisi Brexit, yang akan mengurangi tingkat ketidakpastian dan menghilangkan risiko tidak hanya untuk Inggris, tetapi juga untuk anggota zona euro lainnya.
Kesepakatan tersebut akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang. Peristiwa ini dapat mendorong EUR / USD ke 1,1150 jika pasar menganggap kesepakatan tersebut menguntungkan. Meski para analis memperkirakan statistik ekonomi makro zona euro terus memburuk, optimisme mengenai Brexit dan prospek Fed untuk menurunkan suku bunga pada akhir bulan ini akan menjadi pendorong utama pertumbuhan EUR / USD dalam waktu dekat.
Mata uang Inggris terhadap dolar AS mencapai level tertinggi lima bulan, naik di atas $ 1,29 di tengah laporan bahwa para negosiator Inggris dan Uni Eropa menyetujui persyaratan inggris meninggalkan blok sebelum KTT Uni Eropa yang menentukan.
"Kami punya banyak kesepakatan baru", Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menyatakna dalam sebuah tweet.
Dirinya meminta anggota parlemen Inggris untuk mendukung kesepakatan ketika diajukan ke House of Commons pada hari Sabtu.
Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, menyebut kesepakatan tersebut "adil dan seimbang."
"Saya menyarankan agar Dewan Eropa menyetujui kesepakatan ini," katanya.
Diskusi tentang pengembangan perjanjian perpisahan berlanjut hingga larut malam pada hari Selasa dan Rabu. Ini akan disampaikan kepada para pemimpin Uni Eropa pada pertemuan puncak mereka, yang akan diadakan di Brussels pada 17-18 Oktober, dan kemudian ke Parlemen Inggris pada 19 Oktober.
"Adopsi penuh dokumen dalam beberapa hari ke depan terlihat sangat ambisius, meskipun secara teoritis memungkinkan. Namun, skenario ini masih tidak mungkin. Ini berarti bahwa tindakan Benn akan mulai berlaku akhir pekan ini, memerlukan permintaan Johnson untuk menunda tanggal Brexit," menurut TD Securities.
Meskipun euro, pound, dan mata uang utama lainnya berada di depan dolar, pelemahan greenback terhadap yen tidak begitu besar.
Mata uang Jepang turun 1,18% selama seminggu. Saat ini, pasangan USD / JPY diperdagangkan di dekat level 108,7.
"Yen mempertahankan status mata uang utama termurah," kata Mark McCormack, kepala strategi mata uang di TD Securities.
Menurut Karen Fishman, seorang ekonom di Goldman Sachs, pelemahan yen karena pembelian aset asing oleh Dana Investasi Pensiun Pemerintah Jepang (GPIF), yang memberikan tekanan pada mata uang nasional.
"Investasi besar-besaran GPIF dalam aset asing membebaskan pemerintah Jepang dari kebutuhan intervensi valuta asing yang dapat memancing kemarahan Donald Trump dengan desakan untuk menuduh negara-negara memanipulasi mata uang mereka," katanya.
M. McCormack percaya bahwa penurunan saham AS dapat menyebabkan penguatan signifikan yen, karena dalam hal ini investor Jepang akan menyingkirkan aset AS dan mengembalikan uang mereka ke tanah air mereka.
Skenario tersebut akan memaksa pemerintah Jepang untuk campur tangan dan melemahkan mata uang nasional, kata analis, yang menentukan "ambang batas rasa sakit" untuk nilai tukar USD / JPY di titik 95.
