Pasar logam mulia global tengah meningkat, khususnya emas. Harga logam kuning menempuh fase konsolidasi. Para pakar menawarkan perkiraan-perkiraan yang berani untuk tahun depan, dan pasar mengharapkan kemunculan penggerak pertumbuhan logam mulia selanjutnya.
Setelah mencapai level $1.460, emas turun tipis dari posisinya pada hari Selasa, 26 November. Logam mulia diperdagangkan di $1.459 per ounce kemarin. Para pakar menilai level $1.447 sebagai target terdekat pasangan XAU/USD, sementara mereka memungkinkan penurunan ke $1.444 per ounce.
Pasangan XAU/USD sedikit berubah pada pagi hari, mencapai $1.457,15 per ounce.
Pasangan ini bergerak naik setelahnya, diperdagangkan di dekat level $1.458,06. Dalam jangka pendek dan menengah, para pakar memprediksi adanya tren kenaikan dalam logam mulia. Kenaikan akan berlanjut tahun depan, menurut para pakar.
Penggerak utama tekanan pada pasar emas, menurut keyakinan analis adalah peluang penandatanganan kesepakatan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Faktor lainnya yang menghambat pertumbuhan logam mulia adalah kebijakan Federal Reserve yang ditujukan untuk memperlambat proses menurunkan suku bunga. Bagaimanapun, strategi mata uang dari bank-bank investasi terbesar tidak mengubah perkiraan mereka sebelumnya. Sebagian besar darinya bernuansa optimis dan menawarkan skenario positif untuk emas dalam jangka panjang.
1) Goldman Sachs
Menurut perkiraan bank ternama AS ini, harga lgam mulia akan mencapai $1.600 per ounce pada 2020. Para pakar yakin bahwa ketegangan politik global dan data pasar yang lemah akan menopang pasar logam mulia.
2) UBS
Para spesialis bank Swiss ini mengambil posisi yang sama, dengan meyakini bahwa harga emas akan naik ke $1600 per ounce pada 2020. UBS yakin bahwa konsolidasi di pasar logam mulia saat ini adalah proses alami, karena itulah investor dapat menghasilkan keuntungan pada pertumbuhan lebih lanjut. Dukungan untuk logam mulia akan mengalami ketidakpastian di pasar dan penurunan suku bunga lebih jauh.
3) Morgan Stanley
Para analis di bank investasi terbesar AS ini yakin bahwa harga emas akan mencapai $1.511 per ounce. Morgan Stanley yakin bahwa alasan untuk ini adalah pelemahan pasar saham dan penurunan tipis mata uang AS.
Menurut sebagian analis, pasar logam mulia saat ini menunggu penggerak pertumbuhan yang kuat. Di tahun depan, emas akan terus naik dan tren ini akan berlanjut untuk waktu yang lama, menurut para pakar.
