Publikasi laporan pasar tenaga kerja AS untuk bulan November adalah bencana nyata bagi emas. Kenaikan ketenagakerjaan sebesar 266 ribu, penurunan pengangguran menjadi 3,5%, titik terendah selama setengah abad, dan percepatan upah rata-rata menjadi 3,1% YOY menyebabkan penguatan S&P 500 lebih dari 1%, penguatan dolar AS dan peningkatan profitabilitas obligasi pemerintah. Ini menciptakan lingkungan yang sangat tidak menguntungkan bagi logam mulia, yang tidak dapat memperoleh pijakan dalam kisaran konsolidasi sebelumnya di $ 1475-1515 per ons.
Nilai emas meningkat sebesar 12% pada tahun 2019. Ini adalah hasil terbaik sejak 2010. Logam mulia ini berada di depan indeks pasar komoditas Bloomberg dan siap untuk berakhir dengan positif untuk tahun ketiga dari empat tahun terakhir. Penyebabnya akan dicari dalam ketidakpastian terkait dengan perang dagang dan Brexit, serta dalam tiga tindakan ekspansi moneter Fed. Namun, gambaran itu dapat sangat beubah pada tahun 2020. Washington dan Beijing hampir mencapai kesepakatan, dan Inggris akan meninggalkan UE. Pemulihan ekonomi China, zona euro dan Inggris meningkatkan prospek pasar ekuitas, real estate dan logam industri. Namun, tidak semua orang berpikir demikian.
Dinamika indeks emas dan komoditas
Goldman Sachs dan UBS memperkirakan reli emas ke level $ 1.600 per ons, yang terakhir terlihat pada 2013. BlackRock menyebut logam mulia ini sebagai pilihan terbaik untuk melindungi nilai risiko yang terkait dengan koreksi di pasar saham. Bull XAU / USD memperkirakan bahwa periode inflasi rendah, yang jatuh jauh dari target, akan berlanjut untuk waktu yang sangat lama, dan dalam kondisi seperti itu, bank sentral akan tetap rentan terhadap kebijakan moneter sangat lunak. Peningkatan risiko geopolitik dan politik, termasuk yang terkait dengan pemilihan presiden AS, akan menyebabkan mundurnya S&P 500, yang biasanya dianggap oleh investor sebagai penurunan selera risiko global dan dipenuhi dengan meningkatnya permintaan untuk aset safe haven. Tidak mengheranka jika penggemar ETF tidak terburu-buru untuk menyingkirkan produk mereka, bahkan dalam menghadapi jatuhnya harga XAU / USD.
Dinamika Saham ETF Emas
Permintaan investasi emas cukup besar. Seiring dengan minat reksadana khusus yang diperdagangkan di bursa, bank sentral menunjukkan peningkatan aktivitas, yang, menurut Goldman Sachs, membeli sekitar 20% dari pasokan logam mulia global dalam proses de-dolarisasi. Aset seperti obligasi jangka panjang AS tidak cocok untuk menerapkan gagasan mengurangi ketergantungan pada negara proteksionis Amerika Serikat. Emas adalah masalah lain.
Tidak ada kejelasan tentang hasil perang dagang. Kedua belah pihak mengklaim mereka bergerak ke arah kesepakatan, tetapi Gedung Putih telah berulang kali mengejutkan para investor dengan eskalasi yang tidak terduga dalam konflik dengan China. Siapa yang dapat menjamin bahwa hal yang sama tidak akan terjadi pada pertengahan Desember?
Secara teknis, bull emas tidak meninggalkan harapan untuk mengembalikan harga dalam kisaran konsolidasi sebelumnya $ 1475-1515 per ons. Ini akan berubah - akan dimungkinkan untuk mengandalkan aktivasi pola Expanding Wedge dan mengimplementasikan target sebesar 161,8% sesuai dengan pola Crab. Tidak - risiko logam mulia yang jatuh ke $ 1435-1440 akan meningkat.
