Pasangan euro-dolar bereaksi minim terhadap hasil rapat bulan Januari Federal Reserve. Namun, Fed juga tidak memberikan alasan apapun untuk memicu volatilitas. Rapat pertama tahun ini ternyata benar-benar hanya "numpang lewat", berbanding terbalik dengan ekspektasi sebagian pakar. Pada umumnya, rapat bulan Januari hampir benar-benar sama dengan rapat bulan Desember. Kata-kata yang sama, rencana yang sama dan keputusan yang sama. Oleh karena itu, mata uang AS tetap tidak mengacuhkan peristiwa-peristiwa kemarin dan terus fokus pada latar belakang fundamental eksternal.
Regulator perbankan AS tersebut sesuai perkiraan mempertahankan seluruh parameter kebijakan moneter tidak berubah. Kemungkinan skenario ini adalah 100%, jadi perhatian utama para trader fokus pada kunci pernyataan yang menyertai dan retorika dari Jerome Powell. Teks pernyataan bersama final hampir tidak berbeda dari teks bulan Desember. Namun, masih ada beberapa perbedaan. Pertama, Fed meningkatkan (dari 1,55% ke 1,6%) suku bunga pada cadangan bank surplus (IOER). Overnight repo rate juga dinaikkan (dari 1,45% ke 1,5%). Pada waktu yang sama, FED memperpanjang operasi REPO hingga akhir April. Semua perubahan ini bersifat teknikal, jadi mereka tidak menyebabkan gangguan di pasar.
Kedua, terdapat perubahan minimal dalam pemilihan kata-kata. Jika Fed mengkategorikan tingkat pertumbuhan konsumsi sebagai "tinggi" pada bulan Desember, maka Fed menurunkan penilaiannya menjadi "pertumbuhan moderat" pada bulan Januari. Perlu diingat bahwa indeks utama pengeluaran pada konsumen perorangan menunjukkan tren menurun (tahun ke tahun), jadi regulator tersebut hanya mencerminkan keadaan situasi saat ini.
Pernyataan Fed selebihnya sama dengan pernyataan bulan Desember. Regulator tersebut "menutup matanya" pada data Nonfarm yang lebih lambat (khususnya dalam konteks pertumbuhan upah), dengan mencatat bahwa "pasar buruh terus menguat, sementara ekonomi secara keseluruhan tumbuh pada laju moderat." The Fed biasanya mengkhawatirkan pertumbuhan sektor ekspor yang lemah serta level konsumsi. Menurut Fed, titik lemahnya adalah indikator inflasi, yang masih berada di bawah level target sebesar 2 persen. Pada waktu yang sama, regulator mencatat bahwa indikator dari ekspektasi inflasi berdasarkan pada survei, "hampir tidak mengubah struktur mereka." Merangkum rapat bulan Januari, Federal Reserve menegaskan tetap mengambil sikap tunggu-dan-lihat, dengan menekankan efektivitas kebijakan saat ini. Perlu diingat bahwa dalam pernyataan yang menyertai, regulator tidak merefleksikan penandatanganan fase pertama kesepakatan perdagangan, ataupun histeria penyebaran coronavirus. Dalam konteks ini, bank sentral membatasi dirinya sendiri ke satu frase samar bahwa "Komite terus memantau dampak data mendatang, termasuk peristiwa-peristiwa di dunia."
Dengan demikian, para anggota Fed tidak memberikan alasan apapun untuk memicu volatilitas. Di satu sisi, mereka tidak mengalah pada kepanikan umum (sebagai contoh, Fed mungkin mengkhawatirkan potensi perlambatan ekonomi global karena epidemi pneumonia Tiongkok). Di sisi lain, Fed sebenarnya mengabaikan sinyal-sinyal yang sangat mengkhawatirkan yang datang pada bulan Januari dari laporan makroekonomi. Khususnya, menurut data terbaru, level upah per jam rata-rata turun ke 0,1% pada skala bulanan - ini adalah hasil terburuk sejak September tahun lalu, yang saat itu turun ke level nol. Dalam skala tahunan, indikator ini naik hanya 2,9% - ini juga semacam anti-rekor (tingkat pertumbuhan terlemah sejak Juli 2018).
Namun faktanya tetap ada: regulator AS tetap setia pada pedoman bulan Desembernya. Pada konferensi persnya, Powell menegaskan poin utama pernyataan yang menyertai dan menambahkannya dengan komentar, namun tanpa mengatakan hal-hal berarti. Ia mencatat bahwa meskipun dalam keadaan gencatan senjata perdagangan, faktor ketidakpastian masih ada dan coronavirus bergabung dengan faktor-faktor ini. Namun, Powell tidak menimbang risikonya dan membuat prediksi apapun mengenai konsekuensi yang mungkin muncul. Sedangkan untuk dinamika statistik makroekonomi, pimpinan Fed tersebut menyatakan keterkejutannya bahwa dengan pengangguran yang rendah seperti ini, tingkat pertumbuhan upah tetap sangat lemah. Bagaimanapun, Janet Yellen berbicara mengenai ini pada masa masih menjabat sebagai kepala Federal Reserve - menurutnya, dinamika seperti ini berimbas negatif pada proses inflasi. Namun, Powell tetap optimis dalam konteks ini - menurutnya, inflasi akan mencapai level target "dalam waktu dekat". Frase selebihnya bersifat "sedang bertugas": tesis yang disuarakan menyusut ke fakta bahwa bank sentral akan terus "mengawasi dengan seksama kondisi di pasar uang" dan akan merespon jika diperlukan.
Dengan demikian, regulator AS tersebut memungkinkan dolar untuk terus fokus pada latar belakang fundamental eksternal. Fed tidak memberikan tekanan pada greenback, namun juga menahan diri dari catatan hawkish dalam retorikanya. Fokus pasar telah kembali ke tema penyebaran virus corona, yang terus memacu dunia. Jumlah orang yang terinfeksi saat ini hampir mencapai 8.000, sementara korban jiwa mencapai 170 orang. Menurut para pakar, puncak insiden ini masih di depan, jadi dolar masih akan menjadi alat pertahanan. Dengan meningkatnya sentimen anti-risiko, pasangan EUR/USD dapat kembali ke level 1,0900an, mencapai level support terkuat dalam waktu dekat di 1.0940 (garis bawah indikator Bollinger Bands pada chart mingguan).
