Timeframe 4-jam

Rincian teknikal:
Channel regresi linear yang lebih tinggi: arah - naik.
Channel regresi linear yang lebih rendah: arah - menyamping.
Moving average (20; smoothed) - naik.
CCI: 234.0011
Pasangan mata uang GBPUSD memulai 3 Februari dengan kelanjutan pergerakan kenaikan yang dimulai pada hari Jumat. Namun, seperti yang kami katakan dalam ulasan terbaru, pergerakan mendatar berlanjut dalam jangka panjang (timeframe 24 jam), yang berlangsung sepanjang Januari. Pasangan ini mencoba untuk berhenti bergerak di dalam channel samping pada hari Jumat, namun tidak ada alasan bagus untuk pound menguat. Pertumbuhan mata uang Inggris dalam dua hari terakhir bulan Januari biasanya ditandai dengan rapat BoE dan hasilnya. Lebih tepatnya, tanpa kedua peristiwa ini merupakan sebuah kejutan bagi sebagian besar trader. Namun, jika kita mempelajari situasi lebih seksama: mengapa pound tumbuh jika Boe tidak mengubah apapun dalam kebijakan moneternya dan bahkan suasana hati komite moneter belum berubah? Apakah apresiasi pound disebabkan oleh Brexit? Maka alasan ini bahkan lebih meragukan, karena Brexit itu sendiri tidak mengubah apapun pada 31 Januari dalam hubungan antara Inggris dan Uni Eropa. "Periode transisi" secara resmi dimulai, yang akan berakhir pada 31 Desember 2020, dan baru saat itu Brexit dapat dianggap benar-benar telah terjadi dan sepenuhnya selesai.
Kami telah membahas fakta bahwa tidak ada yang berubah untuk Britania Raya. Hari ini, saya menganjurkan agar mengingat semua alasan mengapa Inggris ingin meninggalkan UE. Alasan-alasan ini akan membantu menentukan apakah negara-negara lainnya akan mengikuti jalur Britania Raya. Pertama-tama, kebijakan migrasi yang tidak sesuai untuk warga Inggris. Karena UE tidak memiliki perbatasan di dalam wilayahnya, pekerja-pekerja asing yang masuk ke dalam wilayahnya berpeluang untuk melakukan perjalanan tanpa aturan. Tentu saja, dari sudut pandang tingkat pendapatan, para imigran memilih negara-negara dengan ekonomi terkuat, yang berarti arus masuknya orang yang ingin mendapatkan penghasilkan di Inggris sulit diterima oleh infrastruktur sosial Inggris. Alasan kedua adalah sulit untuk pemerintah Inggris mengambil keputusan dan proses panjang menyepakati keputusan apapun dengan Brussels, yaitu dengan semua negara anggota UE. Ketiga, kontribusi ke kas UE tidak sama untuk semua anggotanya. Inggris, sebagai negara dengan salah satu ekonomi terkuat, lebih besar dengan negara peserta lainnya, meski tidak menerima dividen yang lebih tinggi dari peserta lainnya di UE. Setidaknya, warga Inggris pada umumnya berpendapat demikian, dan bahkan takdir Brexit pada 2016 bergantung pada opini mereka. Meskipun faktanya, Inggris tidak membayar konstribusi terbesar, Italia, Prancis dan Jerman menduduki peringkat pertama dalam hal kontribusi. Keempat, keinginan kuat London untuk memutuskan secara mandiri dengan siapa akan melakukan perdagangan dan pada persyaratan apa. Beberapa dekade lalu, UE memiliki daya tarik kuat dari segi perdagangan dan akses ke pasa. Kini, permasalah tersebut tidak begitu akut, khususnya karena Inggris akan dapat kembali melakukan perdagangan dengan UE, yang utama adalah untuk bersepakat pada sebuah kesepakatan, namun selain UE, London akan dapat melakukan perdagangan dengan mitra-mitra lainnya jika menguntungkan untuk Inggris dan bukan untuk Brussels. Ada alasan lain yang tidak terlalu penting seperti tradisi Inggris atau pekerjaan pengadilan Inggris, yang juga bergantung pada UU UE.
Dari sudut pandang kami, kita sekarang akan menjadi saksi dari babak "balet Marleson" selanjutnya. Kini, Boris Johnson dan Michel Barnie akan melakukan negosiasi kompleks pada hubungan perdagangan, yang akan berjalan setelah 2020. Inggris dijadwalkan akan merilis indeks aktivitas bisnis dalam sektor manufaktur pada hari Senin, 3 Februari, yang pada akhirnya dapat keluar dari zona resesi. Perkiraan para pakar mengindikasikan angka indeks sebesar 49,8, namun, angka tersebut tercatat bulan lalu, jadi secara teori dapat dilewati. Jika benar, maka mungkin suasana hati BoE, yang mengharapkan akan melihat pemulihan ekonomi tanpa intervensi dari bank akan memperoleh beberapa konfirmasi fundamental. Sedangkan untuk prospek pound dalam beberapa hari mendatang, paling masuk akal untuk melihat koreksi, serta dalam kasus euro. Kami menunggu indikator Heiken Ashi berbalik turun hari ini.

Volatilitas rata-rata pasangan pound/dolar telah tumbuh ke 91 poin selama lima hari terakhir. Menurut level volatilitas terbaru, channel pergerakan pada 3 Februari akan terbatas ke 1.3112 dan 1.3396. Pergerakan korektif akan sangat masuk akal untuk hari Senin, karena pound telah menguat sedikit dalam dua hari trading terakhir.
Level support terdekat:
S1 - 1.3184
S2 - 1.3153
S3 - 1,3123
Level resistance terdekat:
R1 - 1.3214
R2 - 1,3245
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD melanjutkan pergerakan naik, yang kemungkinan akan sangat singkat. Dengan begitu, trader sekarang disarankan untuk tetap membeli pound dengan target 1.3214 dan 1.3245 hingga indikator Heiken Ashi berbalik turun. Disarankan untuk kembali menjual mata uang Inggris setelah pasangan ini kembali mencapai di bawah garis moving average dengan target pertama di 1.3031 dan 1.3000.
Selain gambaran teknikal, data fundamental dan waktu perilisan mereka harus dipertimbangkan.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linear tertinggi adalah garis searah berwarna biru.
Channel linear terkecil adalah garis searah berwarna ungu.
CCI - garis biru dalam jendela regresi indikator.
Moving average (20; smoothed) - garis biru pada chart harga.
Level Murray - garis strip horisontal multi-warna.
Heiken Ashi adalah indikator dengan bar warna biru atau ungu.
Potensi pergerakan harga:
Panah merah dan hijau.