Pejabat senior dari Donald Trump mengatakan ia melakukan "diskusi yang produktif" dengan mitra dari Saudi tentang volatilitas pasar minyak akhir pekan ini.
Sekretaris Energi AS, Dan Brouillette, dan mitra dari Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, setuju untuk melanjutkan pembicaraan melalui pertemuan para menteri energi G20 yang akan diadakan "dalam waktu dekat." Dan Brouillette mengatakan bahwa dia menegaskan dalam diskusi bahwa perselisihan antara Arab Saudi dan Rusia memiliki implikasi besar bagi Amerika Serikat dan dunia, berdasarkan transkrip yang dikeluarkan oleh Departemen Energi.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox Business, Brouillette mengatakan bahwa pertemuan menteri energi para anggota G20 dapat berlangsung di akhir pekan ini.
Pertemuan OPEC+, yang pernah ditunda, sekarang dijadwalkan kembali untuk hari Kamis. Rusia dan Arab Saudi mengharapkan Amerika Serikat untuk bergabung dalam kesepakatan itu, tetapi Trump belum menunjukkan keinginan untuk melakukannya.
Brouillette mengulangi bahwa dia akan mencari peluang penyimpanan lebih lanjut untuk pengebor yang cepat kehabisan ruang untuk menyimpan kelebihan barel mereka. Pekan lalu, dia membuat kapasitas penyimpanan 30 juta barel yang tersedia dari cadangan minyak darurat negara. "Harga minyak seperti sekarang ini, menjadikan waktu yang tepat untuk mengisi cadangan minyak bumi ini," katanya.
Menurut sang Menteri Energi, semua peluang terbuka untuk membantu industri ini. "Presiden membuat hal itu sangat jelas. Bagi mereka yang akan mengambil keuntungan dari pasar AS, presiden akan bereaksi sesuai," katanya.
Trump telah mengancam tarif minyak besar jika harga tetap mendekati level terendah dalam hampir dua dekade. Namun, ia juga telah menjelaskan bahwa ia mengharapkan bekas sekutu untuk menyetujui pengurangan produksi.
Presiden Donald Trump berharap bahwa dia tidak harus mengenakan tarif pada minyak impor untuk mengurangi dampak perang harga antara Rusia dan Arab Saudi, tetapi dia telah memberikan kesempatan untuk melindungi produsen minyak AS.
"Kami ingin menyelamatkan industri yang hebat," kata Trump tentang industri minyak AS. "Jika mereka tidak akur, saya akan melakukan itu, ya, saya akan memberlakukan tarif, tarif yang sangat substansial."
"Saya akan menggunakan tarif jika harus," jelasnya di konferensi pers Gedung Putih pada hari Minggu, mengkonfirmasi posisinya setelah pengarahan pada hari Sabtu.
AS telah bernegosiasi dengan Rusia dan Arab Saudi untuk mengurangi kelebihan produksi. Negosiasi tersebut termasuk panggilan telepon antara Trump dan para pemimpin kedua negara. Namun, terlepas dari klaim Trump pekan lalu bahwa kedua negara akan memangkas produksi sebesar 10-15 juta barel, belum ada kesepakatan yang tercapai.
Badan Energi Internasional mengatakan bahwa bahkan pengurangan produksi minyak terdalam tidak dapat menstabilkan pasar minyak karena permintaan telah turun tajam karena wabah virus Corona.
Trump mengatakan bahwa itu adalah wabah virus yang sangat memukul industri. Dia juga mencatat bahwa harga minyak yang rendah bermanfaat bagi perekonomian AS, konsumen minyak terbesar. "Banyak orang senang. Saya melihat bahan bakar jet yang sangat murah, kami berusaha menyelamatkan industri penerbangan," jelas Trump.
