
Politikus Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, mempertimbangkan kenaikan produksi minyak di negaranya, namun tanpa mengekspornya secara penuh. Artinya, dirinya berencana untuk mengurangi pasokan luar negeri selama beberapa tahun. Menurutnya, ini akan membantu menstabilkan perekonomian mereka dan tidak akan merusak perekonomian global.
Menurut perjanjian yang dirancang, OPEC + sepakat pada hari Kamis untuk mengurangi produksi minyak sebanyak 10 juta barel per hari. Meksiko harus memotong produksinya sebanyak 400.000 barel per hari. Negara Amerika Latin ini menolak untuk bergabung dengan perjanjian tersebut dan mengajukan pengurangan sebanyak 100.000 barel per hari, bukan 400.000 yang diperlukan dan dibahas pada pertemuan tersebut.
Meksiko berencana untuk mengurangi ekspor minyaknya pada 2021 menjadi sekitar 780.000 barel per hari, turun hampir 300.000 barel dari tahun ini.
Pekan lalu, Trump mengajukan kompromi di mana penurunan produksi AS akan dihitung sebagai pengurangan Meksiko. Namun, Arab Saudi menolak gagasan tersebut.
Ternyata Arab Saudi kembali menunda keputusan penetapan harga utama untuk ekspor minyak mentahnya. Kini, Arab Saudi tengah bernegosiasi dengan Meksiko dan tengah mencoba menyakinkan negara tersebut untuk bergabung dengan perjanjian ini. Produsen milik negara, Saudi Aramco, kini dijadwalkan akan memutuskan dan mengumumkan penetapan harga untuk ekspor minyak mentah bulan Meinya. Ini adalah kali ketiga Aramco menunda keputusan penetapan harga. Semua orang berharap ini adalah hambatan terakhir dalam negosiasi tersebut.
Harga jual resmi, atau OSP, harusnya dirilis 5 April sebelum dua kali ditunda untuk memberikan waktu bagi produsen mendiskusikan pengurangan produksi.
Menurut delegasi, sebagian besar negara-negara OPEC + mendukung gagasan Trump bahwa pemangkasan produksi produsen-produsen Amerika yang telah mulai melalui penurunan harga bisa dihitung sebagai bagian Meksiko. Namun, Arab Saudi bersikeras bahwa Meksiko mengurangi produksinya sama seperti negara lain.
Menteri-menteri energi kelompok G-20 menyatakan akan mengambil "semua tindakan yang diperlukan" untuk mempertahankan keseimbangan antara produsen minyak dan konsumen, namun tidak bertanggungjawab atas langkah spesifik untuk mengurangi produks.
Para negosiator OPEC + berusaha mencapai kesepakatan sebelum pasar dibuka.