Menurut Bloomberg, Arab Saudi telah mengekspor sekitar 133.000 barel per hari di AS pada bulan Juni, setara dengan sepersepuluh dari 1,3 juta bbl per hari pengiriman pada bulan April.
Jika ekspor pada paruh kedua bulan Juni terus rendah, impor minyak Arab di AS dapat turun ke level terendah, yang akan membantu menyeimbangkan kembali pasar minyak AS.
"Arus masuk minyak Arab Saudi juga akan menurun jika kilang minyak domestik meningkatkan produksi. Namun, pada tahap ini, produksi domestik terus menurun," kata Amrita Sen, kepala analis minyak di Energy Aspects. "Kilang minyak AS tidak memiliki pilihan selain mengurangi persediaan dan mengimpor minyak dari luar negeri," tambahnya.
Tentu saja, sebagian pengiriman dari Arab belum memiliki titik tujuan, jadi perhitungan akhir pengiriman ke AS mungkin tidak akurat. Namun, tren pada bulan Juni tidak salah, karena aliran minyak Arab yang mengancam kilang minyak AS, menurun. Melimpahnya pasokan pada bulan April mendorong politisi AS untuk mengomentari hal ini, dan Senator Ted Cruz, anggota Republik dari Texas, menulis di Twitter pada bulan April: "Pesan saya ke Saudi: PUTAR BALIK KAPAL TANGKI ANDA."
Dengan demikian, menurut data dari Arab Saudi, dari paruh kedua bulan Juni, serta pada bulan Juli, negara tersebut tidak akan meningkatkan pasokan ke AS. Selain itu, ini akan membantu Arab Saudi lebih mempengaruhi pasar dunia, karena data dari bea cukai AS memungkinkan pengawasan pengiriman hampir secara real time. Pasokan minyak yang berkurang dari Arab Saudi kemungkinan akan mengurangi cadangan minyak mentah di AS, sehingga meningkatnya dampaknya pada harga.
Melimpahkan minyak dari Arab Saudi ke AS baru-baru ini merupakan dampak dari perang harga. Pada 2019 dan awal 2020, Arab Saudi memasok jumlah yang relatif kecil ke AS, jadi volume pasokan rata-rata sebesar 475.000 barel per hari, menurut pemerintah AS.
Saat kapal tangki Arab menurunkan kargo mereka, cadangan minyak AS naik ke rekor tertinggi, menempatkan tekanan pada performa minyak.
Menurut data yang melacak kapal tangki, Riyadh mengurangi pasokan minyak di AS hingga 645.000 barel per hari pada bulan Mei dan penurunan ini menjadi terlihat pada paruh kedua bulan ini dan pada awal Juli, saat kapal-kapal tiba di pesisir pantai AS.
Jika ekspor di paruh pertama bulan ini turun lebih lanjut, pasokan di paruh kedua bulan depan juga dapat terpengaruh. Pada 10 Juni, AS menerima sekitar 10 juta bbl minyak Saudi per hari, dibandingkan dengan 16,9 juta barel untuk keseluruhan bulan Juni tahun lalu, menurut data bea cukai AS yang dikumpulkan oleh Bloomberg dan Energy Information Administration.
Namun, tren penurunan ini akan berlanjut, jadi untuk pengisian pada bulan Juli, sebagian besar kilangminyak AS telah mengusulkan pengurangan pasokan, jauh lebih besar dari volume yang direncanakan. Ini dikarenakan oleh harga jual resmi terbaru untuk minyak Arab Saudi yang sekarang di level tertinggi setelah perang harga dengan Rusia pada bulan Maret.
Arab Saudi mengurangi pasokan pada bulan ini bukan hanya ke AS, namun juga ke China (menjadi 1,3 juta barel per hari). Ekspor ke Jepang dan India, meski begitu, naik.
