
Minyak mentah jatuh setelah ladang minyak utama Libya melanjutkan produksi. Libya mengancam akan melepaskan minyak ke pasar, dimana permintaan saat ini sudah rendah. Dengan demikian, karena ini kontrak berjangka minyak di AS turun 3%.
Ladang minyak Mesla dan Sarir di Libya timur melanjutkan produksi setelah berhenti karena permasalahan teknis. Namun, PDK dari Wells Fargo dan Walgreens Boots Alliance mengurangi potensi pemulihan dalam permintaan, jadi kelanjutan produksi minyak ini bukanlah berita bagus.
"Akan sulit untuk pasar global menyerap tong-tong minyak tambahan dari Libya ini,' kata John Kilduff, mitra pendiri Again Capotal. "Sebagai tambahan, akan ada puluhan ribu PHK yang akan menganggur dan tidak mengemudikan kendaraan," Klibudd menambahkan.
Minyak AS pulih setelah tumbang di bawah nol pada bulan April. Namun, pemulihan terbatas pada kontrak berjangka terjebak di kisaran $40 per barel. Goldman Sachs, contohnya, menyarankan utnuk membeli Brent futures pada West Texas Intermediate seiring dengan tumbuhnya stok AS.
Dengan begitu, pada 08:26 (UTC+1), Pengiriman minyak WTI untuk bulan Agustus di New York turun $1, dan mencapai $39,90 per barel.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman September turun 72 sen, mencapai $42,57 per barel. Dinamika pasar yang rumit seperti ini dan kapal-kapal tanki yang menyimpan sebagian besar minyak dunia mulai menurunkan kargo.