Sejujurnya, perilaku mata uang tunggal Eropa dan pound cukup aneh kemarin, alasannya sederhana, mereka bergerak dalam arah yang benar-benar berbeda. Namun, kalender makroekonomi sepi dan tidak ada banyak berita. Bagaimanapun, mata uang tunggal Eropa naik harga dan pound menjadi lebih murah. Pada waktu yang sama, perilaku mata uang tunggal Eropa dapat dipahami karena situasi sangat mirip dengan spekulasi umum dalam menghadapi perilisan data inflasi di AS. Namun, ini terjadi hampir sehari sebelum perilisan itu sendiri. Ternyata, spekulator memutuskan untuk bersiap diri menyambut peristiwa utama hari ini karena tidak memiliki aktivitas lain. Dan intinya, pelaku pasar berperilaku seperti mereka yakin bahwa perkiraan untuk kenaikan inflasi di AS akan dikonfirmasi. Dan untuk alasan inilah, kita melihat pergerakan spekulatif dalam arah yang berlawanan. Saat data dirilis, memungkinkan untuk menjual mata uang tunggal Eropa terhadap dolar dengan profit maksimum, pada pergerakan terbalik. Namun apa yang terjadi dengan pound tidak sesuai dengan skema ini, karena logikanya, pound seharusnya bergerak dengan cara yang sama.
Yang lebih menarik adalah fakta bahwa pound pada umumnya mengabaikan statistik Inggris. Laju penurunan produksi industri di Inggris melambat turun dari -23,8% menjadi -20,0%, tapi tidakada reaksi yang muncul meskipun terdapat setidaknya sedikit peningkatan dalam situasi dengan industri tersebut. Dinamika jelas positif. Namun, skala resesi merupakan yang terbesar dalam waktu lebih dari lima tahun. Lebih tepatnya, belum ada penurunan besar seperti ini dalam produksi industri dalam seluruh periode pasca perang di Inggris Raya.
Produksi Industri (Inggris):
Pasar kemungkinan besar akan mengabaikan data mengenai produksi industri di Eropa, meskipun laju penurunan akan melambat turun dari -28,0% ke -20,0%. Yaitu, ada tren positif lagi.
Produksi Industri (Eropa):
Pasar menunggu dengan tenang data inflasi di AS. Lagipula, perilaku Federal Reserve System selanjutnya bergantung pada data ini. Perkiraan sangatlah optimis dan inflasi diperkirakan naik dari 0,1% ke 0,5%. Diyakini bahwa inflasi dapat melaju pesat ke 0,6%. Dan jelas bahwa jika perkiraan ini benar adanya, dolar akan menerima insentif yang sempurna untuk pertumbuhan. Namun, ada alasan untuk yakin bahwa segalanya akan berakhir tidak sesuai rencana dan data akan muncul sedikit berbeda. Ini ditunjukkan oleh data terbaru pada harga produsen, yang tingkat penurunannya tidak berubah. Namun, bahkan jika inflasi tidak tumbuh sebanyak yang diharapkan, dolar masih memiliki peluang pertumbuhan yang bagus. Setidaknya terhadap mata uang Eropa. Suka atau tidak, pertumbuhannya kemarin tidak berdasarkan pada apapun. Namun jika inflasi tidak berubah sama sekali atau bahkan menurun, maka investor dapat mulai menjual dolar dalam kepanikan. Bahkan, perkembangan peristiwa seperti ini mengancam langkah stimulus baru dari Federal Reserve System.
Inflasi (AS):
Pasangan euro/dolar berhasil melonjak secara lokal ke area high 9 Juli - 1.1370, dimana harga melambat turun secara sistematis dan hasilnya, terbentuk rebound pada arah berlawanan. Fluktuasi harga sementara dapat diasumsikan di dalam rentang 1.1335/1.1355, dimana bergantung titik fiksasi, serta data pada inflasi AS, arah harga selanjutnya akan menjadi jelas. Jika terdapat perkembangan penurunan, maka prospeknya adalah 1.1300-1.1260, sementara dalam hal perkembangan kenaikan, prospeknya adalah 1.1400.
Pasangan pound/dolar berhasil memperlambat kenaikan di area 1.2665, dimana perlambatan 1.2580.1.2625 terjadi dan menghasilkan akselerasi ke arah yang berbeda. Dapat diasumsikan bahwa jika amood saat ini dipertahankan, maka kuotasi akan bergerak ke level 1.2500, dimana bergantung pada perilaku pelaku pasar dan harga mencapai titik yang terkait dengan level 1.2500, pergerakan lanjutan dapat dipahami.
