Dalam beberapa jam terakhir, emas jatuh akibat kenaikan imbal hasil obligasi US 10-year treasury. Imbal hasil mencapai 1,617%, yang menunjukkan level tertinggi beberapa bulan. Karena emas berkorelasi negatif dengan obligasi, diperkirakan emas akan diperdagangkan di bawah tekanan menurun dalam beberapa hari ke depan, hanya jika harga di bawah 1.812.
Chart 4 jam menunjukkan bahwa emas jatuh ke bawa SMA 21 dan mendekati EMA 200, yang menggambarkan bahwa tekanan bearish mungkin menembus support utama 1.800.
Sementara itu, indikator eagle bergerak ke atas channel tren naiknya, yang merupakan sinyal positif bagi emas. Harga mungkin pulih selama tetap di atas EMA 200 (1.800).
Chart 4 jam menunjukkan resistance terdekat di 1.812, di mana juga terdapat SMA 21. Pullback menuju resistance 4/8 Murray mungkin menjadi peluang jual dengan target di dasar channel tren naik.
Kekuatan channel tren naik yang terbentuk sejak 16 Desember telah diuji dan emas memantul ke atasnya. Emas diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran harga antara 1.812 - 1.800 dalam beberapa jam ke depan.
Rencana trading kami yaitu beli di atas EMA 200 dengan target di 1.812. Jual jika emas tidak mampu menembus garis 4/8 Murray dengan target di 1.800, dan jika tekanan menurun menembus EMA 200, kita harus jual dnegan target di 1.781.
Level Support dan Resistance untuk 4 - 5 Januari 2022
Resistance (3) 1.828
Resistance (2) 1.822
Resistance (1) 1.810
----------------------------
Support (1) 1.796
Support (2) 1.789
Support (3) 1.775
***********************************************************
Jual jika terbentuk pullback di 1.812 (SMA 21 - 4/8) dengan take profit di 1.800 (EMA 200) dan 1.781 (2/8), stop loss di atas 1.817.