Kemarin euro gagal menguat terhadap dolar AS, karena laporan positif pada PPI AS, yang menyamai pengaruh positif dari data Jerman yang kuat yang dirilis beberapa jam sebelumnya.
Data di Jerman menunjukan bahwa prospek ekonomi negara tersebut naik dengan kuat pada bulan Agustus, menjadi 71.5 poin dibandingkan sebelumnya 59.3 poin pada bulan Juli. Para ekonom memprediksi indikator tersebut akan turun menjadi 54.5 poin. Namun penilaian terhadap situasi ekonomi saat ini semakin memburuk, meng mengindikasikan kemungkinan perlambatan dalam pemulihan cepat ekonomi Jerman. Data menunjukan bahwa indikator turun ke -81.3 poin pada Agustus, lebih rendah dari sebelumnya -80.9 poin pada bulan Juli. Mereka pun mengharapkan indeks akan naik ke -67.5 poin.
Sementara itu, harga produsen di AS juga meningkat pada bulan Juli, data ini menyamai efek positif dari data Jerman dipasar. Dengan demikian, permintaan dolar AS naik pada sore hari, yang hal tersebut menyebabkan jatuhnya harga emas dipasar. Data menyebutkan bahwa PPI AS melonjak dibulan Juli sebesar 0.6%, hal tersebut merupakan kenaikan bulanan paling signifikan sejak Oktober 2018. Sedangkan untuk indeks utama, yang tidak memperhitungkan komponen bergejolak dan harga energi,terjadi kenaikan sebesar 0.5% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sedangkan dibandingkan dengan tahun lalu, PPI secara keseluruhan turun sebesar 0.4%.
Hari ini, data inflasi AS akan dipublikasikan, dan jika laporan keluar lebih baik dari yang telah diperkirakan, dolar AS dapat naik lebih tinggi di pasar. Hal ini dikarenakan bahwa setiap kenaikan inflasi menunjukan bahwa Fed harus mengubah sikapnya terhadap suku bunga dimasa yang akan datang, yang akan mempengaruhi obligasi profitabilitas, dimana para investor akan kembali secar bertahap.
Berkaitan dengan penjualan ritel di AS, laporan yang diterbitkan oleh Ekonom Ritel dan Goldman Sachs, mengungkapkan bahwa dari 2 hingga 8 Agustus, indeks turun sebesar 1.5%, dan dari tahun ke tahun turun sebesar 6.8%. Namun pada laporan yang diterbitkan Redbook, penjualan ritel melonjak 2.5% pada minggu pertama bulan Agustus, akan tetapi turun sebesar 3.4% dari tahun lalu. Meskipun demikian, data tersebut gagal mempengaruhi arah pasar.
Tak perlu dikatakan lagi, kenaikan dolar AS kemungkinan besar akan terus berlanjut, dan untuk ini, penjual aset beresiko, khususnya pada pasangan EUR/USD, perlu melindungi level pertahanan 1.1775, dimana tepat diatasnya merupakan batas atas dari saluran koreksi ke bawah. Tembusnya support di 1.1700 akan mendorong ke posisi terendah baru di level 1.1640 dan 1.1580.
Sedangkan pada pound Inggris, harga terus menurun, bahkan ditengah laporan yang positif dipasar tenaga kerja Inggris dan GDP.Data terbaru mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran dari bulan April hingga Juni tercatat sebesar 3.9%, hal tersebut merupakan pertanda baik bagi perekonomian. Sayangnya, gambaran keseluruhan terdistorsi oleh program dukungan ketenagakerjaan saat ini yang diperkenalkan oleh otoritas Inggris setelah penyebaran virus Corona, sehingga membuat data yang dipublikasikan dan data yang akan diterbitkan pada pasar tenaga kerja tidak dapat diandalkan. Penyelesaian program diharapkan hanya pada bulan Oktober tahun ini.
Jadi, untuk gambaran teknis dari pasangan mata uang GBP/USD, arah selanjutnya dari kutipan akan bergantung pada bagaimana kenaikan mengatasi level support di 1.3020. Data positif GDP Inggris memungkinkan kenaikan untuk melindungi level ini, tetapi sekarang diperlukan pengembalian ketengah saluran 1.3105. Jika nilai rendah di 1.3020 ditembus, yang terbaik adalah membuka posisi short pada instrumen tradin, dengan harapan akan kembali ke level support di 1.2940.