Mata uang Jepang, model ketenangan (equanimity) dan ketahanan samurai, siap untuk menantang pasar saham, khususnya bulls pada pasangan USD/JPY. Ahli strategi mata uang di Citi percaya bahwa Yen akan menguji posisi terendah Juli dalam waktu dekat.
Para ahli dari sebagian besar bank besar memprediksi penurunan stabil mata uang Jepang terhadap Dolar. Citi yakin bahwa pasangan USD/JPY siap memperbarui terendah bulan lalu di 104.18. Selama tiga hari terakhir, para ahli telah mencatat Yen yang melemah dan upaya yang gagal untuk menyerbu moving average 55 hari. Pada pertengahan minggu ini, level support jangka pendek 106.47 ditembus, yang merupakan pukulan bagi "bulls" pada pasangan USD/JPY. Kekecewaan pembeli memuncak di tengah meningkatnya tren "bearish" negatif.
Analis Citi mempertimbangkan penjualan pasangan USD/JPY yang paling disukai ketika mencoba untuk naik. Hal ini merusak rencana pembeli, merampas keuntungan mereka dan memaksa mereka untuk mempertimbangkan kembali strategi sebelumnya. Bulls prihatin tentang penguatan tren penurunan pada pasangan USD/JPY. Menurut para ahli Barclays, pasangan ini mampu masuk ke kisaran yang sangat rendah sekitar $100. Jika terjadi skenario seperti itu, Dolar akan mendapat support dari perusahaan asuransi jiwa Jepang yang melakukan lindung nilai (hedge) atas investasi mereka dalam obligasi luar negeri.
Barclays percaya bahwa pergerakan pasangan USD/JPY menuju $100 dapat menarik pembeli, yang akan memberikan peluang bagi "bulls" untuk beberapa waktu. Ini akan menjadi jeda jangka pendek bagi mereka, karena masih terlalu dini untuk merayakan kemenangan. Spesialis bank tidak mengecualikan jatuhnya pasangan USD/JPY hingga $104 pada akhir tahun ini. Upaya untuk memasuki spiral menurun sudah direkam, saat pasangan menyeimbangkan di ambang penurunan lain. Pada hari Rabu, 19 Agustus, pasangan USD/JPY diperdagangkan di kisaran 105.52-105.53, bergerak perlahan menuju penurunan.
Sementara itu, analis Credit Agricole lebih optimis terhadap mata uang Jepang tersebut. Bank tersebut yakin bahwa jatuhnya Dolar ke Yen di bawah $105 akan bersifat sementara. Kemungkinan skenario seperti itu meningkat jika Joe Biden, kandidat dari Partai Demokrat AS, memenangkan pemilihan presiden. Para ahli menganggap level $105 sebagai kunci untuk Yen, karena telah menjadi support untuk pasangan USD/JPY untuk waktu yang lama dan belum ditembus sejak 2017. Saat ini, pasangan USD JPY tidak meninggalkan kisaran $106 - $107. Mata uang Jepang didukung oleh perusahaan asuransi nasional yang aktif melakukan investasi lindung nilai (hedge inverstment) dalam obligasi asing, sedangkan mata uang AS didukung oleh kekhawatiran tentang perselisihan politik antara Amerika Serikat dan China. Dengan latar belakang ini, investor berusaha menghindari risiko dengan membeli mata uang Negeri Matahari Terbit.
Menurut para ahli, Yen memiliki peluang tinggi untuk mengakhiri Agustus pada level minimum. Pada awal musim gugur, mata uang Jepang akan mendekati dalam mood yang sedikit santai, tetapi kemudahan ini menipu. Yen dapat langsung mengumpulkan kekuatannya, seperti harimau sebelum melompat, dan mulai menyerbu tertinggi lagi, meluncur ke kisaran $107 - $108. Banyak ahli beranggapan bahwa ini adalah perkembangan event dalam beberapa bulan mendatang.
