Euro menghentikan rally nya jelang rapat ECB pada hari Kamis, terutama karena jika bank tersebut menyetujui langkah-langkah stimulus baru selama rapat tersebut, dolar akan naik, yang tentunya akan menyebabkan penurunan EUR/USD di pasar. Namun, para analis menyatakan bahwa para investor harus mengabaikan volatilitas jangka pendek ini, dan fokus pada gambaran besar: perang mata uang baru di pasar valas.
Marc Chandler, kepala ahli strategi di Bannockburn Global Forex, juga mendukung klaim ini, dengan mengatakan bahwa indikator-indikator teknikal menunjukkan kelanjutan konsolidasi, namun, dirinya tidak memperkirakan koreksi yang signifikan.
"Jika bank-bank sentral besar tengah berupaya untuk meyakinkan para investor bahwa mereka serius terhadap kenaikan inflasi, yang, sebagian, berarti pemotongan suku bunga lebih lama, maka akan sulit untuk memperkirakan penurunan harga emas yang dalam atau stabil," ia mengatakan.
Para analis Commerzbank juga mengatakan bahwa mereka melihat potensi kenaikan harga emas, karena tindakan ECB dapat memicu devaluasi yang kompetitif.
Jonathan Butler, seorang analis logam mulia di Mitsubishi, mengatakan tidak mengejutkan bahwa pemerintah dan bank sentral fokus pada peningkatan tekanan inflasi dalam upaya untuk merangsang ekonomi global.
"Pemerintah dan bank-bank sentral di seluruh dunia lebih bersemangat daripada sebelumnya untuk meningkatkan inflasi guna menghindari deflasi dan meningkatkan utang publik tahun ini," ia mengatakan.
"Suku bunga negatif, serta krisis ekonomi saat ini, telah memberikan dukungan kuat bagi emas selama beberapa bulan terakhir ini. Dengan demikian, kami perkirakan lingkungan ekonomi makro akan terus kondusif bagi investasi emas," ia menambahkan.
