Konferensi pers FOMC mendatang pada Selasa dan Rabu akan berlangsung satu minggu setelah rapat kebijakan tahunan Fed, selama rencana baru, yaitu target inflasi lebih dari 2%, diumumkan.
Tentunya, keputusan seperti itu mengurangi kebutuhan akan intervensi pemerintah dan kenaikan suku bunga untuk mencegah inflasi. Namun, selama pengumuman, Ketua Fed Jerome Powell menghilangkan rincian tentang bagaimana FOMC akan dapat mencapai tujuan tersebut, mengakibatkan banyak ekonom berspekulasi bahwa rincian bagaimana bank sentral menerapkan struktur barunya akan tetap tidak pasti pada pertemuan September.
"Kami tidak menghadapkan perubahan kebijakan utama pada rapat FOMC bulan September," ekonom Nomura Lewis Alexander mengatakan.
Sejauh ini, suku bunga akan tetap pada level nol untuk dua tahun hingga 2022, dan versi terbaru harus mencakup perkiraan hingga 2023.
Powell telah mencatat sebelumnya bahwa pemulihan ekonomi yang lambat dan tren inflasi yang lemah akan mengakibatkan mempertahankan suku bunga di level nol "untuk beberapa tahun."
Konferensi pers FOMC mendatang pada Selasa dan Rabu akan berlangsung satu minggu setelah rapat kebijakan tahunan Fed. Ini akan mencakup komentar tentang lambatnya pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang sedang berlangsung, meskipun data ekonomi baru-baru ini positif.
"Kami mengharapkan porsi penting dari pertanyaan dan jawaban pada konferensi pers untuk fokus pada perubahan terkini dalam sistem kebijakan moneter," ungkap ekonom di RBC Capital Markets.
Dalam hal data ekonomi, laporan penjualan ritel bulan Agustus, yang akan dirilis hari Rabu, akan menerima perhatian khusus karena permintaan konsumsi menurun di akhir musim panas dikarenakan spekulasi untuk karantina baru.
Sebuah laporan terpisah, yang akan dirilis hari Jumat, akan menunjukkan kondisi konsumen dari sudut pandang berbeda. University of Michigan ditetapkan akan merilis poling konsumen yang diamati dengan seksama, yang diharapkan akan menunjukkan bahwa sentimen konsumen naik hanya sedikit pada angka indeks dari 75,0 di awal September, dari 74,1 di bulan Agustus. Indeks telah stabil sejak April pada 71,8, karena konsumen terus menunjukkan kekhawatirannya mengenai pandemi dabn masalah ekonomi terkait.
