Banyak ahli dan para pelaku pasar khawatir akan pertumbuhan nilai mata uang Eropa. Para ahli dari bank terkemuka meyakini bahwa mata uang ini harus dijaga dalam batas tertentu, dan menawarkan solusi yang telah teruji waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut – peluncuran program QE.
Sejumlah ahli strategi mata uang di MUFG Bank mencatat bahwa tindakan Bank Sentral yang bertujuan untuk melonggarkan kebijakan moneter (QE) dapat memperlambat pergerakan aktif Euro ke atas. Jika program ini akan diluncurkan dalam waktu lama, Euro akan sedikit menderita. Meski demikian, para ahli mengakui bahwa itu tidak akan terlalu efektif.
MUFG Bank mencermati fakta bahwa penerapan QE terkait pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh keadaan darurat sangat berbeda dengan program QE Fed. Kebijakan yang terakhir menyiratkan perlambatan pertumbuhan atau penurunan pengembalian aset, sementara QE ECB menyiratkan penurunan fragmentasi mereka (penurunan kesenjangan antara spread pasar saham di Eropa). Oleh karena itu, mereka menyimpulkan bahwa program QE yang diluncurkan oleh ECB berkontribusi pada pertumbuhan pasangan EUR/USD.
Jumat lalu, pasangan EUR/USD naik menjadi 1.1811 (0,3%) yang merupakan tertinggi. Ini mengarah pada positivitas di minggu ini. Pagi ini, pasangan ini diperdagangkan mendekati kisaran 1.1819-1.1820, mengkonsolidasikan kesuksesan baru-baru ini. Namun, para ahli khawatir bahwa itu akan menguji level 1.1860 dalam waktu dekat, meminimalkan tertinggi yang dicapai sebelumnya.
Pakar Commerzbank menyatakan bahwa pasangan EUR/USD tidak akan melampaui kisaran 1.1600-1.1900 sebelum pemilihan presiden AS yang dijadwalkan pada 3 November, meskipun cakupan yang dimaksudkan cukup luas. Pada gilirannya, amplitudo fluktuasi yang signifikan dari mata uang utama dalam pasangan dapat diasumsikan.
Ditegaskan bahwa penolakan otoritas moneter AS untuk memberlakukan langkah-langkah stimulus fiskal baru telah ditegaskan demi menjaga keseimbangan pada pasangan EUR/USD. Analis mengatakan bahwa situasi saat ini berkontribusi pada pertumbuhan Euro, sekaligus mengurangi peluang pertumbuhan Dolar. Para ahli mengamati skala mengesankan dari peningkatan neraca ECB dibandingkan dengan neraca Fed. Dapat diingat bahwa saldo ECB melonjak €170,3 miliar, sedangkan saldo AS hanya naik $18,52 miliar selama minggu sebelumnya. Para analis percaya bahwa pertumbuhan pesat jumlah uang beredar Eropa sangat negatif bagi Euro.
Sementara itu, ahli strategi mata uang yakin bahwa ECB sedang mempersiapkan pasar untuk memberlakukan program QE baru. Namun, tidak jelas apakah akan efektif untuk aset Eropa dan mata uang tunggal. Para ahli mengatakan bahwa dinamika lebih lanjut dari pasangan EUR/USD akan bergantung pada kemungkinan adopsi QE dan langkah-langkah fiskal di Amerika Serikat. Kemungkinan hal ini akan mengekang aktivitas Euro yang berlebihan, yang secara tidak sengaja dapat memicu ketidakseimbangan pada pasangan klasik ini.
