Dolar Australia yang berpasangan dengan mata uang AS menunjukkan tren menurun minggu ini. Selama dua hari perdagangan minggu ini, pasangan AUD/USD kehilangan hampir 100 poin, jatuh ke tengah angka ke-71. Namun, bear tidak dapat melampaui level support 0,7160 (garis rata-rata indikator Bollinger Bands bertepatan dengan garis Tenkan-sen di grafik harian) dan mundur dari titik terendah lokal selama sesi Asia pada hari Rabu. Saat ini, pasangan ini menunjukkan pertumbuhan korektif yang agak lamban.
Publikasi indeks kepercayaan konsumen dari Westpac (salah satu dari empat bank terbesar di Australia) adalah alasan langsung di balik koreksi ini. Indikator ini melebihi perkiraan, setelah naik menjadi 105 poin. Indikator ini naik ke nilai tahunan tertinggi, namun karena bersifat sekunder, indikator ini tidak dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan the Aussie - para trader hanya mundur dari level support dan terbang di perbatasan angka ke-72.
Secara keseluruhan, dolar Australia tengah mengalami masa-masa sulit. Konflik antara Australia dan China kembali mundul ke permukaan. Kali ini, China memutuskan untuk menghentikan impor batubara Australia. Konflik politik antara kedua negara telah lama berpindah ke bidang ekonomi - pada akhir musim semi ketika China menaikkan bea atas beberapa jenis barang Australia, sementara menolak untuk mengimpor daging sapi. Pada bulan Agustus, pihak berwenang China mengumumkan bahwa anggur Australia dijual di China dengan harga di bawah pasar dan ekspor disubsidi. Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan China mengumumkan peluncuran investigasi anti-penimbunan.
Dolar Australia bertahan dengan semua pukulan dari China ini karena mereka tidak memedulikan komoditas, yang berperan strategis penting bagi ekonomi Australia. Namun kali ini, Beijing memutuskan untuk meningkatkan batasnya: pihak berwenang China mengeluarkan perintah tak terucapkan yang melarang perusahaan milik negara China membeli batubara di Australia. Menurut sumber media Australia, perusahaan utilitas dan pabrik baja telah diinformasikan secara lisan untuk segera menghentikan impor batu bara Australia tahun ini.
Sebagai dampak dari berita ini, the Aussie mematahkan pertumbuhan tiga harinya tanpa kemunduran dan jatuh hampir sebanyak 100 poin. Ingat bahwa China adalah konsumen utama batubara dan importir terbesar (sekitar 20% dari impor dunia) di dunia. Pada saat yang sama, Australia adalah pemasok utamanya. Karena krisis virus corona, keputusan China tersebut tampak seperti, secara kiasan, "cengkeraman". Namun, ini bukan pertama kalinya Beijing membuat keputusan seperti itu. Perusahaan-perusahaan Australia sebelumnya tengah mengalami kesulitan pasokan batubara ke China. Terakhir kali situasi ini terjadi pada Februari tahun lalu, ketika pihak berwenang China menunda bea cukai barang. Namun saat itu, Australia menjadi korban sistem kuota pasokan batubara tidak resmi yang telah digunakan oleh China sejak 2018. Keretakan antara kedua negara semakin dalam setelah Australia menjadi salah satu pemrakarsa kampanye anti-China, menyerukan kepada komunitas dunia untuk melakukan penyelidikan independen terhadap penyebab penyebaran virus corona.
Meski demikian, banyak ahli menghimbau agar tidak panik. Dalam perspektif mereka, Australia tidak hanya bergantung pada ekspor ke China, namun Beijing juga bergantung pada batubara dan bijih besi berkualitas lebih baik dari Australia. China, menurut para ahli, dapat dengan mudah mengganti pemasok batubara termal untuk pembangkit listrik, namun cukup sulit untuk mengubah pemasok batubara kokas untuk pabrik baja. Dengan demikian, tindakan yang diambil oleh China mungkin bersifat sementara.
Dilihat dari perilaku dolar Australia, sebagian besar trader memiliki pendapat serupa bahwa pasangan AUD/USD telah menangguhkan penurunannya, membeku untuk mengantisipasi rilis besok.
Pada hari Kamis, data utama di pasar tenaga kerja Australia akan dipublikasikan. Menurut prakiraan awal, rilis besok akan mengecewakan investor. Jadi, tingkat pengangguran pada September seharusnya naik menjadi 7,1% setelah turun ke level 6,8%. Laju pertumbuhan jumlah pegawai untuk pertama kalinya sejak Mei tahun ini mungkin akan turun ke area negatif. Diprediksi oleh para ahli bahwa pekerjaan penuh waktu dan paruh waktu akan menurun. Porsi populasi yang aktif secara ekonomi juga akan berkurang.
Kesimpulannya, besok Australia akan melalui ujian yang sulit. Jika pengumuman dirilis di "zona merah", maka pasangan AUD/USD akan melanjutkan penurunannya - hingga ke dasar angka ke-70. Dorongan menurun untuk pasangan ini akan dipicu oleh perlambatan pasar tenaga kerja di tengah meningkatnya konflik politik Australia-China. Jika "laporan Non-Farm Payrolls Australia" ternyata lebih baik dari prakiraan, "Aussie" akan kembali ke kisaran 0,7200-0,7250.
Oleh karena itu, rilis berita besok sangat dinantikan.
