Pertumbuhan korektif jangka pendek mata uang AS terjadi kemarin. Indeks dolar menunjukkan dinamika positif hanya dalam beberapa jam, namun kembali turun sebelum sesi AS berakhir. Alasan utamanya adalah berita tentang Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, yang menuntut The Fed mengembalikan dana COVID-19 senilai $455 miliar yang tidak terpakai. Namun, faktor ini hanya menjadi alasan melemahnya dolar, karena secara umum, kita memiliki latar belakang fundamental negatif untuk mata uang yang tersebut, yang tidak berkontribusi pada pemulihannya.
Sebelum membahas pernyataan Mnuchin kemarin, perlu diingat bahwa Trump kalah dalam pemilu presiden, sehingga komposisi menteri Gedung Putih akan berubah total dalam dua bulan. Menteri Keuangan AS, yang kemarin memengaruhi pasar mata uang, juga akan meninggalkan jabatannya. Namun, pada saat yang sama, kecil kemungkinan penggantinya akan konsisten membatalkan semua keputusan yang dibuat selama pemerintahan sebelumnya. Apalagi, beberapa perwakilan Demokrat juga setuju dengan klaim Mnuchin. Perlu juga dicatat bahwa permintaan Menteri tersebut tidak bersifat verbal (emosional) - ini adalah posisi resmi Kementerian, yang dikeluarkan dalam bentuk seruan resmi Kementerian Keuangan kepada Federal Reserve AS. Karena masalah ini, dolar kemarin kehilangan posisinya terhadap sekelompok mata uang utama. Pasar berbicara tentang fakta bahwa Fed akan segera kembali menggunakan pelonggaran moneter yang agresif. Pada saat yang sama, kepala regulator, Powell, secara tidak langsung membenarkan niat tersebut belum lama ini.
Sekarang, mari kembali ke Departemen Keuangan AS. Kami tengah membahas dana yang dialokasikan ke Fed sebagai bagian dari paket pertama untuk merangsang perekonomian AS, yang pada gilirannya disetujui oleh Kongres pada bulan Maret tahun ini. Jumlah total bantuan senilai $2,2 triliun dan $500 miliar di antaranya dialokasikan untuk regulator guna pembuatan berbagai mekanisme pinjaman darurat melalui Fed serta jaminan pinjaman. Pada musim semi, yaitu pada puncak gelombang pertama pandemi, tindakan yang diambil membantu menenangkan pasar. Namun, ternyata The Fed hanya menggunakan sebagian kecil dari dana yang dialokasikan. Mengingat fakta ini, Mnuchin secara resmi meminta mengembalikan dana yang tidak terpakai ke departemen - sisa 429 miliar dari FRS dan 26 miliar dana pinjaman langsung dari Kementerian Keuangan yang belum terpakai.
Patut diperhatikan bahwa J. Powell telah berhasil menolak untuk melakukannya, meskipun pada kenyataannya ia menghindari argumen publik semacam ini hampir sepanjang waktu. Namun, dalam hal ini, kepala the Fed tersebut mengatakan bahwa program di atas, yang disebutkan Mnuchin, hanya berakhir dalam satu setengah bulan, yaitu pada hari terakhir tahun berjalan. Oleh karena itu, ia lebih memilih agar seluruh volume dana darurat terus berperan penting sebagai penopang perekonomian AS yang rentan. Perlu dicatat bahwa kami tengah membahas tanggapan resmi Bank Sentral, yang dipublikasikan di situs web resmi Departemen. Konflik publik antar struktur semacam ini sangat jarang terjadi di Amerika Serikat.
Dengan latar belakang ini, beberapa ahli dari AS berpendaat bahwa situasi saat ini menjadi saksi, pertama-tama, fakta bahwa Gedung Putih tidak mengharapkan kompromi atas paket bantuan baru untuk ekonomi AS, dan oleh karena itu, tengah mencari mekanisme alternatif untuk mengalokasikan dana. Penyelarasan kekuatan politik di kamar-kamar Kongres AS setelah pemilu tetap sama: Dewan Perwakilan Rakyat dikendalikan oleh Demokrat, sedangkan Senat oleh Partai Republik. Karena itu, negosiasi yang berlangsung selama enam bulan ini akan terus berlanjut.
Dengan mempertimbangkan prospek ini, Fed akan segera (pada pertemuan bulan Desember) beralih dari pernyataan ke tindakan, melunakkan parameter kebijakan moneter. Di hari lain, Powell meyakinkan mereka yang hadir di acara Bay Area Council bahwa Fed akan menggunakan semua alatnya untuk mendukung perekonomian negara. Ia juga meminta Kongres mengeluarkan paket stimulus fiskal baru, tetapi melihat gambaran politik saat ini, kita dapat berasumsi bahwa para politikus tidak mungkin berkompromi mengenai masalah ini pada tahun ini. Rabu lalu, Dua perwakilan Fed (James Bullard dan John Williams) juga mengajukan proposal untuk memberikan lebih banyak stimulus pada perekonomian.
Latar belakang fundamental ini mematahkan pertumbuhan korektif mata uang AS. Laporan medis menunjukkan anti-catatan virus corona baru di Amerika Serikat berfungsi sebagai "tembakan kendali". Jadi, selama sehari terakhir, 185 ribu warga Amerika terinfeksi virus tersebut. Sehari sebelumnya, angka ini berada di level 170 ribu. Sejak awal November, angka ini tidak turun di bawah 100 ribu, sambil menunjukkan tren naik. Pada saat yang sama, Wakil Presiden AS, Mike Pence kemarin mengatakan bahwa Gedung Putih tidak mendukung gagasan untuk memperkenalkan karantina nasional. Namun, banyak negara bagian secara independen memperketat tindakan pembatasan hingga lockdown total.
Akibatnya, gambaran fundamental saat ini tidak kondusif bagi pemulihan dolar. Euro, pada gilirannya, terlihat lebih menarik terhadap dolar, meskipun mata uang ini memiliki masalahnya sendiri (COVID-19 dan ketegangan politik seputar anggaran UE). Semua ini menunjukkan bahwa posisi beli masih relevan untuk pasangan EUR/USD dengan tujuan pertama di 1,1940, yang merupakan garis atas indikator Bollinger Bands pada tmieframe harian.
