Utama Kuotasi Kalendar Forum
flag

FX.co ★ Minyak turun di tengah statistik COVID-19 yang mengkhawatirkan

parent
Berita Analisis:::2020-12-07T11:38:48

Minyak turun di tengah statistik COVID-19 yang mengkhawatirkan

Harga minyak pagi ini turun di tengah naiknya jumlah infeksi COVID-19 seluruh dunia yang tak terkendali dan tindakan karantina baru.

Minyak turun di tengah statistik COVID-19 yang mengkhawatirkan

Pada pagi tanggal 7 Desember di New York Mercantile Exchange, harga kontrak berjangka Brent bulan Februari turun sebanyak 0,47% menjadi $49,02 per barel. Jumat lalu, kontrak naik senilai $0,54 (1,1%) dan mencapai $49,25 per barel.

Sementara itu, WTI berjangka Januari telah turun sebesar 0,48% menjadi senilai $46,04 per barel. Jumat lalu, kontrak naik senilai $0,62 (1,4%) dan mencapai $46,26 per barel.

Secara umum, pada minggu pertama bulan Desember, minyak mentah Brent naik sebanyak 2,1%, sementara WTI tumbuh sebesar 1,6%.

Minyak turun di tengah statistik COVID-19 yang mengkhawatirkan

Hingga saat ini, pelaku pasar tengah memantau situasi terkait virus corona. Dalam beberapa hari terakhir, Amerika Serikat telah melaporkan puncak baru dalam insiden COVID-19, yang memecahkan rekor sebelumnya yaitu 200.000 (kasus mencapai 227.000). Dalam hal ini, beberapa negara bagian dan kota tertentu telah memutuskan untuk memperketat tindakan karantina. Salah satu contohnya adalah Los Angeles yang telah menerapkan isolasi rumah wajib bagi warga negara.

Peningkatan insiden COVID-19 yang terus-menerus juga mengkhawatirkan negara lain. Sebagai bagian dari perang melawan virus, Korea Selatan memutuskan untuk memperkuat langkah-langkah jaga jarak di Seoul menjadi level 2,5.

Tentu saja, kabar dari Amerika dan Korea Selatan tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor yang pada akhirnya akan menekan harga minyak. Pelaku pasar tampaknya telah melupakan optimisme beberapa minggu mereka, yang disebabkan oleh harapan akan kemunculan vaksin COVID-19 dalam waktu dekat.

Para ahli juga merilis prakiraan minyak yang mengecewakan. Dalam jangka pendek, para analis mengatakan tindakan karantina dan pembatasan ketat akan secara signifikan mengekang harga minyak, dan dinamika pasar jangka panjang akan sangat bergantung pada seberapa cepat vaksin COVID-19 menyebar ke seluruh dunia.

Berbeda dengan rally minyak pekan lalu, yang terjadi karena banyak faktor. Pertama, hasil pertemuan OPEC belum lama ini, di mana para anggota sepakat untuk meningkatkan produksi minyak hanya sebanyak 0,5 juta barel per hari, bukan 2 juta barel per hari, seperti yang direncanakan sebelumnya.

Investor juga optimis karena kemungkinan disetujuinya paket stimulus baru AS, terutama sejak Jumat lalu, Ketua DPR, Nancy Pelosi mengatakan anggota parlemen AS tengah berupaya untuk segera mengesahkan rencana anggaran. Presiden AS yang tengah menjabat, Donald Trump, dan pemimpin GOP Senat, Mitch McConnell, siap untuk mengusulkan paket stimulus senilai $908 miliar.

Para ahli memperkirakan bahwa negosiasi stimulus baru untuk perekonomian AS dapat mendukung harga minyak, tetapi itu tidak akan cukup. Pasar minyak akan stabil hanya jika ada berita yang lebih menjanjikan tentang vaksin COVID-19.

Analyst InstaForex
Bagikan artikel ini:
parent
loader...
all-was_read__icon
Anda telah menyaksikan semua publikasi
terbaik saat ini.
Kami sudah mencari sesuatu yang menarik untukmu...
all-was_read__star
Baru saja diterbitkan:
loader...
Publikasi lebih baru...