Euro diperdagangkan dalam saluran sideways yang sempit, dan tampaknya para trader tidak terburu-buru untuk meningkatkan posisi long meskipun ada berita bahwa vaksinasi COVID-19 telah dimulai di Amerika Serikat. Obat yang dikembangkan oleh Pfizer diharapkan tiba di banyak rumah sakit AS hari ini, tetapi 3 juta dosis pertama akan dijatah secara ketat dan didistribusikan di antara pekerja medis dan pasien lanjut usia yang paling berisiko mengalami komplikasi akibat virus. Meskipun demikian, ratusan juta rakyat Amerika diproyeksikan akan divaksinasi dalam beberapa bulan mendatang.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS juga akan mempublikasikan analisisnya pada vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Moderna. Jika penasihat FDA memberikan rekomendasi positif pada hari Kamis, badan tersebut dapat memberikan lampu hijau untuk vaksin tersebut.
Tetapi sementara itu, antusiasme bulls Euro telah turun setelah pertemuan ECB minggu lalu, bahwa para anggota memutuskan untuk meningkatkan volume Program Pembelian Aset Darurat (PEPP) mereka sebesar €500 miliar, dan memperpanjang operasinya hingga Maret 2022. Hal tersebut membuat investor menyadari bahwa suku bunga negatif, program pembelian obligasi yang besar dan imbal hasil negatif di zona Euro akan bertahan untuk jangka waktu yang agak lama, setidaknya sampai ekonomi sepenuhnya pulih ke nilai sebelum krisis, yang dapat memakan waktu bertahun-tahun.
Sementara itu, terkait dengan laporan ekonomi, data produksi industri zona Euro dipublikasikan, dan hal itu menunjukkan pertumbuhan yang bagus di bulan Oktober, yang meningkatkan kemungkinan bahwa suku bunga akan cukup tinggi di bulan November tahun ini, terutama karena lockdown parsial perekonomian UE lebih mempengaruhi sektor jasa.
Menurut Eurostat, indeks melonjak 2,1% pada bulan Oktober, tetapi secara tahunan turun 3,8%. Ekonom memperkirakan indeks masing-masing naik 2% dan turun 4,4%.
Sedangkan untuk pasangan EUR/USD, pergerakan akan bergantung pada apakah kuotasi berhasil berkonsolidasi di atas 1.2165 atau tidak. Bergerak melewati level ini akan mempermudah Euro mencapai 1.2250 dan 1.2340, tetapi jika kuotasi kembali di bawah 1.2060, pasangan EUR/USD akan jatuh ke 1.1980 dan kemudian ke 1.1890.
GBP/USD: Kemarin, Inggris dan UE memutuskan untuk melanjutkan negosiasi Brexit, yang mendukung Pound Inggris. Rumor juga mengatakan kedua belah pihak diduga telah menemukan pemahaman tentang seberapa besar Inggris harus terikat dengan UE, yang menyebabkan penguatan pasangan di pagi hari. Namun, antusiasme dengan cepat memudar, sehingga Pound kembali ke area harga yang lebih adil. Sekarang, harga akan bergerak tergantung pada apakah kuotasi menembus 1.3340 atau tidak, karena hanya jika melampaui harga tersebut maka kuotasi akan dapat mencapai 1.3390 dan 1.3490. Tetapi, jika pasangan kembali ke bawah 1.3245, Pound akan runtuh ke 1.3190 dan kemudian ke 1.3140.
AUD/USD: Dolar Australia turun setelah Reserve Bank of Australia mengatakan pertumbuhan ekonomi lebih lanjut tidak akan merata dan berkepanjangan. Ini berarti bahwa PDB akan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ke tingkat sebelum pandemi, terutama karena RBA memperkirakan pengangguran tinggi dan pertumbuhan upah rendah akan berlangsung lama. Inflasi juga akan tetap rendah selama beberapa tahun, yang menyebabkan berlanjutnya stimulus moneter dan fiskal untuk beberapa waktu.
Dengan latar belakang ini, pasangan AUD/USD turun dari 0.7576 ke 0.7510, dan terobosan dari kisaran ini akan menyebabkan keruntuhan yang lebih dalam ke 0.7480 dan 0.7425. Tetapi, jika Aussie kembali ke 0.7545, maka pasangan AUD/USD mungkin akan naik ke 0.7580 dan kemudian ke 0.7610.
