Ada tiga peristiwa yang berdampak sangat besar terhadap saham AS, emas, perak, dan dolar AS pekan lalu.
Pertama, kemunculan vaksin COVID-19 dari Pfizer yang memberikan optimisme para investor bahwa dunia akan segera lepas sari cengkraman virus Corona.
Kedua adalah, berita bahwa kelompok bipasrtisan yang mengusulkan untuk merevisi baket bailout $ 908 miliar dan membagi paket tersebut menjadi dua tagihan yang terpisah.
Paket pertama dialokasikan sebesar $ 748 miliar dan mencakup area-area yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat, sehingga membuat paket ini menjadi lebih kecildan dapat diterima dengan baik oleh partai Demokrat dan Republik. Hal ini berarti bahwa Kongres dapat mengadopsi paket ini hingga akhir tahun.
Paket kedua, menyediakan $ 160 miliar dalam bentuk bailout untuk menanggapi dua permasalahan utama yang mengakibatkan kebuntuann dalam negosiasi sebelumnya. Ini adalah dana untuk bantuan negara bagian dan kota serta asuransi kewajiban perusahaan.
Sementara itu, peristiwa terakhir adalah pertemuan FOMC, dimana The Fed memutuskan untuk tetap berpegang pada kebijakan moneternya saat ini. Suku bunga akan tetap mendekati nol, setidaknya hingga awal 2023. Keputusan ini menyebabkan penurunan tajam nilai dolar AS di minggu lalu.
Bersama-sama, ketiga peristiwa ini memberikan dukungan kuat untuk emas dan perak, dan mendorong mereka ke tingkat harga yang lebih tinggi.
Namun, untuk minggu ini, kutipan emas dan perak mungkin akan turun, terutama jika AS tidak mengadopsi paket stimulus bari.
Jika RUU ini tidak ditandatangani, jutaan masyarakat Amerika akan menderita, karena program tunjuangan pengangguran akan berakhir sehari setelah Natal, dan batas waktu moratorium penggusuran adalah pada 31 Desember.
