Mata uang AS terus melemah sebelum Tahun Baru, menyerah pada sentimen risiko yang mendominasi pasar. Para analis percaya bahwa pendorong utama penurunan ini adalah penandatanganan paket stimulus untuk memulihkan ekonomi AS.
Ekspektasi bantuan fiskal berkontribusi pada peningkatan selera risiko, yang menyebabkan para trader kehilangan minat pada aset yang dapat diandalkan, terutama USD. Perlu diingat bahwa pada malam tanggal 28 Desember, Presiden AS Donald Trump menandatangani dokumen anggaran negara untuk tahun depan, yang mencakup paket bantuan ekonomi nasional sebesar $900 miliar. Ini termasuk pembayaran satu kali kepada warga Amerika sebesar $600 per orang, peningkatan tunjangan pengangguran, pembiayaan usaha kecil, dll.
Mengenai volume anggaran negara, diketahui bahwa $1,4 triliun telah dialokasikan untuk belanja publik pada akhir tahun anggaran berjalan. Jumlah ini juga termasuk pengeluaran untuk mendanai agen Federal AS. Para analis percaya bahwa paket ini adalah apa yang disebut "bantalan pengaman" bagi perekonomian AS, yang akan membantu pasar untuk terus tumbuh.
Sebelumnya, kepala Gedung Putih bersikeras meningkatkan pembayaran menjadi $2.000. Pagi ini, dilaporkan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui pembayaran ini dengan menyerahkan RUU tersebut ke Senat. Menurut para ahli, keputusan Senat dapat mengganggu pasar mata uang, dan persetujuan pembayaran sejumlah $2.000 akan menjadi dorongan rally "Santa". Ini mengacu pada kecenderungan pasar untuk naik selama minggu-minggu terakhir bulan Desember menuju Tahun Baru.
Berdasarkan pengamatan para ahli, penandatanganan dokumen bantuan fiskal ini telah menjadi pendorong kuat pertumbuhan pasar saham. Pada hari pertama minggu sebelum Tahun Baru, indeks saham AS melonjak ke posisi tertinggi baru dalam sejarah. Pada saat yang sama, persetujuan paket stimulus, yang berdampak positif pada pasar saham, membuat dolar AS melemah. Mata uang tersebut masih berada dalam tekanan inflasi, karena adanya tambahan uang kepada penduduk berkontribusi pada putaran inflasi berikutnya. Perlu diingat bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah di AS memicu melemahnya mata uang nasional.
Pasangan EUR/USD bergerak di sekitar kisaran 1,2239-1,2240 pada pagi tanggal 29 Desember. Saat ini, pasangan ini naik ke level 1,2241. Pada saat yang sama, indeks dolar turun sebanyak 0,26%, menjadi 90,1 poin. Indeks tersebut tetap rendah selama dua tahun terakhir.
Para ahli memperkirakan dolar AS terus turun, terlepas dari suasana optimis pasar dan kemungkinan besar terjadinya rally Santa. Mereka memprediksi dolar akan menghadapi kesulitan baik pada tahun ini maupun tahun depan. Pada saat yang sama, para analis setuju bahwa dolar AS dengan sempurna mempertahankan diri dari pukulan tersebut.
