Para ahli mencoba memprediksi dinamika dolar AS selanjutnya, terlepas dari keruntuhan totalnya. Pada 2021, mata uang tersebut diperkirakan bukan hanya terus menurun, namun juga mulai bangkit kembali seperti Phoenix legendaris.
Tahun baru kembali dimulai dengan kegagalan dolar gagal, karena ekspektasi pemulihan ekonomi global berkontribusi pada kenaikan permintaan aset berisiko. Pada 4 Januari, dolar turun terhadap sebagian besar mata uang utama. Para ahli mengatakan bahwa hal ini menyebabkan indeks dolar turun ke level yang sangat rendah selama tiga tahun terakhir.
Hari ini (5 Januari), pasangan EUR/USD diperdagangkan mendekati rentang 1,2264-1,2265, mencoba terus naik. Menurut para analis, Euro naik sebesar 0,7% sehari sebelumnya di tengah melemahnya dolar AS. Mereka memperhatikan bahwa suasana hati investor membaik di tengah penyebaran vaksin COVID-19 dan peningkatan aktivitas ekonomi.
Kebanyakan analis percaya bahwa situasi saat ini tidak kondusif untuk membeli mata uang AS. Perlu diingat bahwa dolar AS menunjukkan penurunan tahunan paling mengesankan tahun lalu, yang belum pernah tercatat sejak 2017. Indeks Dolar Bloomberg juga turun sebesar 0,5%, terendah dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2020, indikator ini turun sebesar 5,5%. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi, volume posisi spekulatif untuk menjual USD mencapai level tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir sebelum tahun 2020 berakhir.
Para ahli menarik perhatian pada aktivasi indeks dolar pada dekade terakhir Desember 2020. Hadiah perpisahan untuk tahun sulit yang tengah berlangsung adalah pertumbuhan indikator ini, yang memberi harapan pada pasar. Pembalikan dinamika dolar AS tersebut bertepatan dengan meningkatnya ketegangan situasi epidemiologis, yaitu munculnya jenis baru virus corona di Inggris. Para analis tidak mengecualikan bahwa situasi saat ini dapat mendorong investor untuk membangun aset pelindung dalam portofolionya. Jika skenario ini berhasil, indeks USD akan kembali naik. Oleh karena itu, kita dapat memperkirakan dolar AS kembali bangkit dan mengejutkan pasar pada awal tahun 2021, seperti burung Phoenix.
Dalam beberapa bulan ke depan, dinamika dolar akan bergantung pada situasi ekonomi dan pasar saham dunia. Faktor penting bagi USD masih situasi epidemiologis terkait dengan COVID-19, dan strategi geopolitik di Amerika Serikat yang akan ditaati oleh Presiden AS baru, Joe Biden.
Mata uang AS diperkirakan akan naik dalam rentang perencanaan jangka panjang, karena perekonomian AS juga memiliki sifat burung Phoenix dan mampu pulih dalam waktu yang singkat dibandingkan dengan ekonomi global lainnya.