Sebelumnya di sesi Asia, pasangan USD/JPY mencapai titik tertinggi 121.40. Gerakan naik yen ini sebagian disebabkan perubahan agresif Fed dalam kebijakan moneternya.
Meluasnya gerakan naik USD/JPY membuat beberapa trader khawatir bahwa kondisi saat ini berubah menjadi overbought, namun kegagalan menembus ke atas 6/8 di 121.87 bisa memulai koreksi teknikal.
Sejak awal Maret, yen Jepang memulai gerakan naik yang kuat dari area 114.40 dan mencapai level 121.40 beberapa jam lalu. USD/JPY naik kira-kira sebanyak 700 pip. Koreksi teknikal kemungkinan terbentuk dalam beberapa hari ke depan karena indikator-indikator teknikal telah mencapai level overbought.
Target pertama gerakan korektif yang kemungkinan terbentuk mungkin di SMA 21 yang terletak di 119.64. Penutupan harian di bawah moving average 21 bisa mempercepat gerakan bearish menuju Murray 4/8 di 118.75 dan harga bisa mencapai level EMA 200 di 116.80.
Sebaliknya, pullback ke puncak resistance di Murray 6/8 di 121.87 akan memberikan kita peluang untuk melakukan penjualan dengan target di 120.31 dan 118.75, hanya jika yen gagal berkonsolidasi di atas level ini.
Selama beberapa hari, indikator eagle terus berada di zona yang sangat overbought dan memberikan sinyal bahwa koreksi teknikal akan segera terbentuk.
Mengingat yen sedang mendekati zona Murray 6/8 yang terletak di 121.87, diperkirakan koreksi menurun akan terbentuk di bawah level ini dan ini akan menjadi peluang jual yang bagus, dengan target menuju level psikologis di 120.00 dan 118.75.