Faktor negatif terpenting yang memaksa pasar global berkonsolidasi masih situasi politik yang memburuk di AS dan tekanan dari pandemi COVID-19.
Pengumuman pemakzulan Presiden AS, Donald Trump, oleh Kongres kemarin tidak terlalu memengaruhi suasana hati investor. Pasar terus memisahkan emosi mereka. Selain itu, mereka percaya bahwa segera setelah J. Biden mengambil alih posisi tersebut, dolar akan kembali turun di pasar, karena pemerintahan baru tidak akan memiliki pilihan selain menahan krisis dengan likuiditas dolar.
Namun, ada juga pihak skeptis yang percaya bahwa kenaikan imbal hasil Treasury sepenuhnya mencerminkan pandangan yang berlawanan di masa depan. Menurut mereka, proses kenaikan suku bunga akan dimulai tahun ini menyusul pemulihan ekonomi di Amerika yang akan berdampak negatif pada pertumbuhan permintaan saham perusahaan dan, pada gilirannya, akan mendukung dolar AS.
J. Bullard, Kepala Federal Reserve Bank St. Louis, yakin perekonomian AS akan menghadapi inflasi tinggi di masa depan. Ada banyak prakiraan yang dibuat dengan pernyataan ini, jadi satu-satunya hal yang tersisa adalah menunggu pertumbuhan ekonomi besar tahun ini di tengah vaksinasi masif COVID-19 pada penduduk. Kondisi ini termasuk defisit anggaran yang sangat tinggi, yang menyebabkan kenaikan harga, volume uang beredar yang berlebihan, dan prakiraan ledakan pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya, ia memperkirakan inflasi yang jauh lebih tinggi dalam jangka menengah, yang berarti tahun ini.
Pendapatnya diasumsikan sangat sejalan dengan pendapat para trader pasar utang yang sudah mulai aktif menjual obligasi pemerintah sejak awal tahun ini, terutama karena kekhawatiran terhadap kenaikan inflasi dan, akibatnya, muncul risiko perubahan pendekatan Fed terhadap kebijakan moneter. Mungkin, itu yang menyebabkan pasar berkonsolidasi pada minggu ini.
Hari ini, investor mengantisipasi pidato Ketua Fed, J. Powell, di webinar Princeton Economics. Di sini, beberapa pernyataan diharapkan dapat menjelaskan perspektif regulator terhadap suku bunga di masa depan dan kebijakan moneter keseluruhan regulator sebelum rapat Fed pada 27 Januari.
Bagaimanapun, kami tidak memperkiralan Powell akan mengatakan sesuatu yang luar biasa dalam pidatonya. Namun, pasar mungkin berpendapat bahwa regulator tidak akan terus-menerus menyediakan likuiditas dalam jumlah besar untuk gelembung keuangan yang berkembang, dengan mulai mengurangi volume pembelian kembali treasury. Kami percaya bahwa pidatonya tidak akan berdampak nyatadi pasar, termasuk pasar mata uang, atau akan merangsang proses konsolidasi lebih lanjut hingga rapat Fed pada akhir bulan ini diadakan.
Prakiraan hari ini:
Pasangann EUR/USD berkonsolidasi dan menemukan support di level 1,2140. Pasangan ini mungkin kembali naik ke 1,2220, jika level ini bertahan.
Emas diperdagangkan di atas level support kuat di 1.828,70. Emas mungkin naik ke 1.872,78, jika dolar tetap dalam tekanan di tengah penurunan baru imbal hasil Treasury AS.
