Banyak analis mengatakan pasar emas berfluktuasi di tengah meningkatnya ekspektasi pemulihan ekonomi dan kekhawatiran mengenai kenaikan inflasi. Namun, menurut survei, baik dari Wall Street dan Main Street, percaya bahwa inflasi akan mempengaruhi skala dan mendorong harga emas menjadi lebih tinggi.
"Minggu sebelumnya mengesankan, karena emas dapat mengatasi gangguan dan ditutup dengan leih tinggi," menurut Adam Button, kepala strategi mata uang di Forexlive. "Namun, ada resiko bahwa kenaikan imbal hasil Treasury akan merusak reli."
Bagaimanapun, banyak investor yang belum menyerah pada logam mulia, terutama sejak pemerintah As mempertimbangkan paket stimulus yang baru senilai $ 1.9 triliun.
"Sejauh ini, semua peristiwa cukup mendukung bagi emas, terutama kebijakan moneter yang terlalu longgar di seluruh dunia," menurut Adrian Day, Presiden dan CEO dari Adrian Day Asset Management. "Dalam jangka menengah dan panjang, situasi ini akan menyebabkan kenaikan harga emas yang signifikan, karena logam mulia dan likuiditas global saling terkait erat," tambahnya.
Akan tetapi tidak semua orang yakin bahwa emas siap bergerak lebih tinggi. Charles Nedoss, senior ahli strategi pasar di LaSalle Futures, mengatakan dia mengharapkan harga emas terus terkonsolidasi.
Nedoss menambahkan, menurutnya, pasar menunggu informasi tambahan mengenai usulan rencana Biden untuk menggairahkan perekonomian.
"Grafik emas menjadi sedikit ceroboh, sehingga saya berpikir kami berkonsolidasi pada level saat ini," lanjut Nedoss. "Emas sangat membutuhkan berita tentang stimulus karena itulah yang akan memberikan tekanan pada dolar AS."
Darin Newsom, presiden Analisis Darin Newsom, mengatakan minggu ini akan menjadi penting dalam menentukan prospek emas. Ia menambahkan logam mulia masih didominasi oleh dolar AS, sehingga jika mata uang menguat maka akan tercipta pola negatif bagi emas.
"Saya pikir, saat ini pasar ingin berkonsolidasi karena kami menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya dengan imbal hasil obligasi AS dan dolar AS," komentar Newsom. "Ada begitu banyak sinyal campuran di pasar saat ini," tambahnya.
Sementara itu, Marc Chandler, managing partner dan chief market strategist di Bannockburn Global Forex mengatakan bahwa ia memperkirakan harga emas akan turun dalam jangka pendek, karena dolar AS akan tetap menjadi penghalang kuat bagi logam mulia tersebut dalam waktu dekat, meskipun telah diantisipasi dengan adanya stimulus.
Minggu ini, Federal Reserve akan mengumumkan keputusannya mengenai kebijakan moneter. Data awal PDB AS juga akan segera dirilis pada hari Kamis.
Avery Schoenfeld, kepala ekonom di CIBC Capital Markets, menulis: "Ketua Fed, Jerome Powell, memiliki bakat menjadi pemain poker yang baik. Dia hampir menunjukkan kartunya, mengklaim bahwa dia memiliki andil yang kuat dalam perang melawan inflasi, dan karena itu tidak perlu menaikkan suku bunga sampai tiga tahun lagi berlalu, dan bahkan tidak perlu berbicara mengenai perlambatan. Haruskah investor memperhatikan ini? Terserah mereka untuk memutuskan."
