Minggu lalu, pasar global berakhir dengan penurunan permintaan keseluruhan terhadap saham perusahaan dan pertumbuhan lokal dalam dolar Amerika Serikat. Apa alasannya dan apa yang dapat diharapkan untuk minggu ini?
Pada pekan lalu, pasar fokus terhadap keputusan akhir pertama dari Fed mengenai kebijakan moneter untuk tahun ini. Selain itu, para investor juga terus memantau perkembangan situasi seputar vaksinasi penduduk di negara-negara barat serta menunggu kabar pelaksanaan program bantuan dari pemerintahan Joe Biden sebesar $ 1.9 triliun.
Sedangkan untuk pasar saham, apakah alasan dari penurunan tajam yang terjadi? Pertama, ada pertumbuhan permintaan saham perseroan yang tidak biasa pada bulan Desember lalu. Hal ini disebabkan oleh ekspektasi para investor bahwa produksi vaksin dan dimulainya vaksinasi penduduk negara-negara maju secara ekonomi akan meningkatkan aktivitas bisnis yang akan menyebabkan pemulihan ekonomi global dengan lebih cepat. Namun, hal ini tidaklah terjadi karena sejumlah alasan. Yang utama adalah kurangnya vaksin dan rendahnya awal vaksinasi penduduk, yang memberi kita alasan untuk percaya bahwa proses ini dapat sepenuhnya selesai di akhir tahun ini. Kedua, ada peningkatan tekanan dari pandemi, baik di AS maupun di Eropa selama akhir tahun lalu dan awal tahun ini. Hal ini menyebabkan lockdown di Eropa, yang membuat penurunan aktivitas bisnis dan konsekuensi negatif umum pada perekonomian, terutama di negara-negara Eropa.
Akan tetapi nampaknya pasar sedikt lebih optimis mengenai prospek memerangi pandemi COVID-19 ini. Pertumbuhan yang aktif sebelumnya dalam permintaan saham perusahaan digantikan dengan penurunan atau aksi ambil untung, yang menjadi dasar penurunan kuat indeks saham pada minggu lalu. Pada situasi ini, permintaan untuk aset pelindung meningkat ketika para investor mulai secara aktif menarik diri dari aset beresiko, dan hal ini secara tradisional menyebabkan peningkatan permintaan terhadap dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia, serta diantaranya, yen Jepang.
Indeks saham terus merosot pasca rapat kebijakan moneter the Fed, yang sebenarnya hal ini tidak menenangkan pasar. Harapan pun pupus bahwa para regulator AS akan melakukan sesuatu untuk dapat menstabilkan situasi pada pasar. FRS hanya menyatakan rencananya untuk kebijakan moneter, dan sebaliknya, ketuanya menjelaskan bahwa Bank Sentral dapat mengubah kebijakannya di tengah pemulihan tajam yang diharapkan dalam pertumbuhan ekonomi AS.
Saat ini pasar telah memasuki bulan kedua di tahun 2021. Kami percaya bahwa para investor yang berpikiran spekulatif akan terus mencari keuntungan yang tinggi di pasar, yang dapat menyebabkan keruntuhan lokal yang baru, terutama di AS. Kami juga yakin bahwa permintaan saham perusahaan, terutama di Amerika Serikat, akan terus mengalami risiko penurunan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perubahan signifikan dalam situasi pemberian vaksinasi, ketidakpastian tentang implementasi rencana Biden, dan bagaimana Eropa akan keluar dari lockdown.
Dolar As akan menerima dukungan dalam situasi ini, terlepas dari langkah-langkah stimulus fiskal skala besar the Fed dan Departemen Keuangan AS. Di saat yang sama, data positif ekonomi AS berikutnya akan secara signifikan melemahkan ekspektasi investor bahwa program bantuan yang dijanjikan Biden akan dilaksanakan sepenuhnya.
Minggu ini, kita harus fokus pada publikasi indeks aktivitas bisnis di sektor manufaktur, hasil pertemuan kebijakan moneter RBA, nilai PDB di zona Eropa, dan publikasi data ketenagakerjaan di AS.
Prakiraan hari ini:
Pasangan USD/JPY dapat mengkoreksi ke bawah ke level 104.25, jika menembus di atas 104.60.
USD/CAD juga dapat mengoreksi ke bawah pada kemungkinan rebound lokal di pasar saham dan pertumbuhan harga minyak mentah. Dalam kasus ini, penurunan harga di bawah level 1.2760 dapat menyebabkan penurunan lebih lanjut ke 1.2685.
