Sementara Visa hanya mengumumkan pengenalan kriptokurensi dalam sistem pinjaman di AS, raksasa keuangan asal Jepang, SBI Group, telah mengambil langkah pertama mereka dalam arah ini. Pengguna layanan anak perusahaan tersebut diperbolehkan untuk menghasilkan uang dari XRP dengan meminjamkan kriptokurensi mereka hingga 84 hari.
Pinjaman seperti ini difasilitasi oleh anak perusahaan raksasa keuangan asal Jepang tersebut, yang memasukkan aset XRP dalam sistem pinjaman mereka. Inti dari fitur baru ini adalah memberikan aset digital mereka untuk digunakan secara sementara dan sebagai gantinya menerima persentase keuntungan. Meski fungsi ini terbilang baru dalam pasar kriptokurensi, praktik ini telah berjalan lama di banyak area aktivitas, seperti contohnya, "royalti" menggunakan hak kekayaan intelektual.
SBI Group melaporkan bahwa suku bunga tahunan kriptokurensi XRP adalah 0,1% setelah pajak. Perlu diingat bahwa perusahaan Jepang ini pada pertengahan 2020 memperkenalkan pinjaman menggunakan kriptokurensi - pengguna dapat melakukan deposit dalam bitcoin. Ekspansi ini diprediksi pada akhir 2020 dan perusahaan Jepang ini tidak takut akan permasalahan Ripple dengan gugatan hukum dari Komisi Sekuritas.
Kerja sama yang menguntungkan seperi ini berdampak positif pada token XRP dan juga pasar kriptokurensi secara keseluruhan. Kabar ini membuktikan bahwa posisi kriptokurensi terus menguat di pasar saham seluruh dunia. Dan tambahan fitur dan pengumuman seperti software Visa, membuat aset-aset digital sebagai instrumen keuangan yang semakin fleksibel.