Pasar saham dunia sepertinya mulai kehilangan kekuatan untuk bangkit. Sementara itu, Dolar AS terus melemah di pasar mata uang terkait rencana koreksi imbal hasil obligasi Treasury AS.
Menyusul rally kuat minggu lalu, pertumbuhan permintaan saham melemah secara nyata pada hari Senin, meskipun kenaikan indeks saham tetap ada. Kami percaya bahwa investor telah menyelesaikan topik penerapan langkah-langkah bantuan yang diusulkan Biden sebesar $1,9 triliun. Kini, perlu menunggu hal tersebut.
Sementara itu, data ketenagakerjaan AS yang sangat negatif yang dipublikasikan Jumat lalu, menurunkan tekanan terhadap Dolar AS di pasar mata uang. Ini juga disertai dengan sedikit koreksi pada imbal hasil Treasury. Meski dengan kondisi saat ini, tidak menutup kemungkinan bahwa mata uang AS akan kembali menguat setelah mengalami koreksi karena beberapa hal.
Menteri Keuangan AS Yellen percaya bahwa pasar tenaga kerja akan mencapai ketenagakerjaan penuh sebelum tahun ini berakhir, mengingat langkah-langkah stimulus sebesar $1,9 triliun dan perluasan proses vaksinasi untuk penduduk Barat. Dengan latar belakang ini, inflasi jelas akan mulai naik, yang akan memaksa Fed berpikir untuk merevisi nilai tukar moneter super lunak. Selain itu, Yellen baru-baru ini mengatakan bahwa jika pertumbuhan seperti itu terjadi, Departemen Keuangan dan Federal Reserve memiliki semua peluang untuk segera menyelesaikan masalah ini. Namun, ini hanya menunjukkan perubahan yang menjanjikan dalam perjalanan stimulus fiskal tahun ini, yang akan gagal.
Tidak diragukan lagi, skenario ini dapat dilaksanakan jika dampak pandemi virus Corona dapat dikendalikan. Tapi pertanyaannya adalah kapan? Menurut kami, ini akhirnya akan menjadi jelas sebelum musim semi, ketika proses produksi dan vaksinasi penduduk akan meluas.
Sebagai hasil dari skenario ini, kami yakin bahwa Dolar AS akan melanjutkan pertumbuhan globalnya setelah sedikit koreksi. Untuk pasar saham, kami yakin bahwa proses koreksi juga akan dimulai, meskipun mungkin terjadi lonjakan lagi. Negatif utama untuk permintaan saham yang luas adalah prospek pengurangan langkah-langkah stimulus pada akhir tahun ini dan dimulainya proses kenaikan suku bunga tahun depan. Perlu diingat bahwa dinamika imbal hasil treasury saat ini menunjukkan skenario seperti itu di masa depan.
Prakiraan hari ini:
Pasangan USD/JPY turun di bawah level 105.00. Diperkirakan akan turun lebih lanjut ke level 103.40.
Harga minyak mentah WTI mencapai nilai Januari 2020 di tengah rally di pasar saham global. Kami percaya bahwa koreksi dalam indeks saham dapat mengarah pada permulaan proses yang sama dalam kuotasi minyak, yang harganya dapat turun 23% pada Fibonacci hingga mencapai 56,85 Dolar per barel.
