Minyak Mentah (WTI - #CL) di sesi Asia diperdagangkan di 100,61 di atas 4/8 Murray dan di bawah EMA 200.
WTI berhasil melambung kembali ketika menyentuh zona 3/8 Murray di sekitar 92,92, terendah mingguan. Dari level itu, minyak mentah naik lebih dari 900 pip dalam waktu kurang dari 48 jam.
Rebound kuat minyak mentah dalam beberapa jam terakhir merupakan tanda kemungkinan perubahan tren dalam jangka pendek dan harga bisa mencapai level 6/8 Murray di 112,50.
Berdasarkan grafik 4 jam, kita dapat melihat bahwa minyak mentah telah menembus saluran tren turun yang terbentuk sejak 22 Maret. Penembusan tajam ini merupakan tanda perubahan tren. Pullback ke support channel bearish dapat mengkonfirmasi pergerakan naik.
WTI menerima support sehubungan dengan pelonggaran pembatasan di Shanghai, yang telah diberlakukan karena lonjakan COVID.
Kenaikan di atas 101,10, tempat EMA 200 berada, bisa mengubah bias dalam jangka pendek dan bisa mengharapkan lebih banyak kenaikan minyak mentah hingga mencapai 5/8 Murray di 106,25 dan 6/8 di 112,50.
Sebaliknya, di bawah EMA 200 yang terletak di 101,10, bisa mengharapkan koreksi teknikal menuju SMA 21 yang terletak di 97,24.
Di sisi lain, lompatan teknikal di sekitar channel tren turun yang ditembus atau di sekitar SMA 21 di 97,24 akan menjadi sinyal untuk beli, dengan target di level psikologis 100,00 dan di 101,10 (EMA 200).
Sementara itu, penembusan 93,00 dapat memungkinkan penurunan lebih lanjut, dengan kemungkinan target di 90,00.
Kurangnya kemajuan dalam perundingan antara Ukraina dan Rusia terus menimbulkan ketidakpastian di kalangan investor. Serangan Rusia diperkirakan terjadi. Sementara itu, ada spekulasi tentang kemungkinan sanksi berikutnya terhadap Rusia.
Data ini bisa memberikan momentum kenaikan yang kuat untuk WTI yang bisa mencapai 6/8 Murray di 112,50 dan hingga 8/8 Murray di 125,00.
