Hari Senin merupakan hari libur di AS dan beberapa negara, membuat sesi trading global terbatas. Pada gelombang ini, indeks saham Eropa secara optimis menerima optimisme Amerika pada Jumat lalu, sementara Dolar AS tetap di bawah tekanan yang jelas.
Alasan utama investor berperilaku seperti ini terletak pada optimisme yang meluas berdasarkan ekspektasi aliran masuk likuiditas Dolar yang besar karena langkah-langkah bantuan baru, yang diharapkan akan disetujui oleh Kongres pada akhir bulan ini. Selain itu, pasar mengharapkan percepatan proses vaksinasi di negara-negara Barat akan memperkuat laju pemulihan ekonomi di negara-negara dan dunia secara keseluruhan.
Pasar mata uang terus menerima likuiditas dalam jumlah besar, yang mendorong permintaan akan aset berisiko. Mengingat hal ini, indeks saham AS memperbarui level tertinggi sebelumnya sekali lagi. Sementara itu, harga minyak mentah melonjak drastis ke dock level di awal tahun lalu. Dalam hal ini, optimisme tidak memudar dan terus dihasilkan oleh pelaporan perusahaan yang umumnya positif.
Namun, perilaku investor ini sangat berisiko. Orang begitu saja mengabaikan hal-hal negatif yang terjadi pada perekonomian riil negara-negara Barat, dan terutama di Amerika Serikat, yaitu pandemi COVID-19 yang terus menyebar. Pasar menjadi tidak terkendali. Investor sudah mencoba menghasilkan uang dari pertumbuhan nilai aset, yang hanya didukung oleh kebijakan moneter yang sangat rendah dan langkah-langkah bantuan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak lebih.
Di tengah gelombang histeria pasar ini, muncul pertanyaan: berapa lama hal itu akan bertahan dan dapatkah seseorang benar-benar memperoleh profit dari itu?
Dalam kaitannya dengan dinamika pasar saham, kita harus fokus tidak hanya pada saham perusahaan yang murah, tetapi pada sekuritas yang memiliki prospek pertumbuhan di tengah pemulihan perekonomian dunia dan perekonomian negara-negara tempat mereka berada.
Sedangkan untuk pasar mata uang, Dolar AS didukung oleh pertumbuhan yang kuat dari imbal hasil obligasi pemerintah Amerika. Aksi jual di pasar utang pemerintah AS tetap ada. Imbal hasil treasury 10-tahun patokan berada di atas 1,2300%. Dengan latar belakang ini, Dolar secara keseluruhan berhasil bertahan di atas level 90 poin pada indeks ICE. Secara lokal, hanya mata uang komoditas yang tumbuh melawannya dengan jelas. Hal ini didukung oleh kenaikan harga minyak dan aset komoditas lainnya, yang pada gilirannya meningkat sejalan dengan ekspektasi pertumbuhan perekonomian global yang tajam dan oleh karena itu, permintaan atas aset tersebut.
Terlepas dari situasi pasar seperti itu, kami yakin bahwa Dolar AS secara umum akan tetap datar terhadap mata uang utama, karena pertumbuhan imbal hasil Treasury adalah faktor terkuat yang mendukung rate-nya.
Prakiraan hari ini:
Pasangan EUR/USD diperdagangkan pada level 1.2150. Jika gagal menembusnya, kemungkinan besar akan koreksi hingga turun ke 1.2080.
Pasangan USD/JPY hampir mencapai tertinggi lokal sebelumnya di 105.70. Jika sentimen pasar turun, mungkin berbalik dan menuju ke level 104.50.
