Setelah naik beberapa sesi berturu-turut, USD/JPY membentuk koreksi teknikal dari titik tertinggi 20 tahun saat mencapai level 129.40. Pergerakan ini tampaknya menjadi koreksi teknikal dari profit taking oleh investor.
Koreksi yen Jepang ini juga dikarenakan pemerintah Jepang melihat pelemahan yen sebagai ancaman terhadap perekonomian. Selama tetap di bawah titik tertinggi 129.40, koreksi teknikal diperkirakan akan berlanjut.
Pada hari Selasa, Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki memberi peringatan blak-blakan, menjelaskan bahwa kerugian ekonomi akibat melemahnya yen lebih banyak daripada manfaatnya.
Reaksi pasar memicu reversal sebesar 195 pip, mencapai titik terendah 127,45. Harga saat ini memantul ke atas level ini dan sedang mendekati level retracement Fibonacci 61,8% di 128.75.
Namun, terlepas dari faktor-faktor negatif, penurunan ini tampak sebagai pergerakan koreksi karena perbedaan kebijakan moneter antara Fed dan BoJ. Kemungkinan besar, pasca fase koreksi, yen bisa mencapai level 131.25 dalam waktu dekat.
Level Fibonacci 61,8% di 128.75 bisa menjadi level kunci bagi koreksi teknikal agar berlanjut dan harga bisa kembali jatuh menuju support SMA 21 di 127.78.
Area level Murray +1/8 saat ini menjadi support kunci, jika menembus level ini dan SMA 21, yen bisa mempercepat pergerakan bearish menuju Murray 0/8 di level 125.00.
Support di sekitar 127.60 saat ini akan kembali berperan sebagai titik beli dalam waktu dekat. Jika yen menembus dasar ini, kemungkinan besar koreksi akan berlanjut dan harga bisa mencapai level 125.00 dalam beberapa hari ke depan.