Para analis percaya bahwa masa depan Bitcoin akan ditentukan oleh dua korporasi terbesar – MicroStrategy dan Tesla. Dua perusahaan tersebut telah menginvestasikan dana yang besar dalam kriptokurensi utama ini.
Pada 8 Maret pagi hari, aset digital utama ini naik 4,2%, yaitu ke $5105. Pekan lalu, harganya naik 7,92%. Setelahnya, harga bergerak dalam kisaran ini dan turun ke $5079. Meskipun bitcoin mencoba untuk berkonsolidasi pada level-level terkini, kesuksesannya bervariasi. Pada waktu yang sama, para pakar mengingatkan bahwa situasi dapat berubah kapan saja.
Tindakan dari perusahaan-perusahaan besar seperti MicroStrategy dan Tesla, dengan jumlah investasi terbanyak dalam kriptokurensi utama ini, dapat menjadi katalis untuk perubahan radikal. Sebelumnya, MicroStrategy membeli BTC seharga $24.000 per 1 koin. Total investasi perusahaan dalam aset digital utama ini senilai $2,186 miliar. Di sisi lain, pemimpin pasar mobil listrik, Tesla, tidak ketinggalan, dengan investasi sebesar $1,5 miliar pada kriptokurensi ini sebulan lalu.
Namun, investasi dalam alat pembayaran yang inovatif tidak membawa hasil yang diinginkan. Selain itu, langkah ini memicu kejatuhan saham Tesla hingga 30%. MicroStrategy bahkan merugi lebih besar, dengan sekuritasnya jatuh hingga 50%. Ini memicu kepanikan di pasar dan dalam manajemen perusahaan.
Oleh karena itu, para pakar menyoroti bahwa para pemegang saham Tesla dan MicroStrategy bergantung pada dinamika Bitcoin. Namun, interdependensi ini dapat berbalik melawan BTC jika pimpinan perusahaan memutuskan untuk menyingkirkan tokennya. Menurut Gary Black, mantan direktur investasi Goldmanc Sachs, perusahaan dapat menghentikan penurunan saham mereka jika mereka menjual Bitcoin. Sekarang, Tesla dan MicroStrategy dapat menggunakan dana berlebih yang akan muncul selama transaksi untuk membeli sekuritas mereka sendiri.
Rekomendasi seperti ini sangat relevan untuk produsen kendaraan listrik. Banyak investor yang menutup long position dalam sekuritas Tesla setelah Elon Musk menempatkan mereka dalam aset-aset berisiko seperti Bitcoin. Sedangkan untuk saham MicroStrategy, mereka menjaga nilai yang tinggi meski sekarang menurun. Lawrence Lewitinn, editor CoinDesk mengatakan bahwa harga mereka jauh overpriced dibandingkan dengan token Bitcoin yang dimiliki perusahaan. Sejak September 2020, MicroStrategy telah mengambil alih pertumbuhan Bitcoin, dan sekarang tren ini berlanjut.
Saat ini, dinamika Bitcoin tampaknya bergantung pada tindakan lebih lanjut para pemegang sahamnya, yaitu Tesla dan MicroStrategy. Jika eksekutif perusahaan mengikuti saran para analis dan mulai menjual kriptokurensi, ini dapat menjatuhkan pasar. Para pakar memperingatkan bahwa penjualan masif koin akan memicu pasar kripto kembali kolaps, yang akan mendorong bitcoin ke level paling bawah.