Analisis transaksi pada pasangan EUR/USD
Sinyal beli kemarin muncul di pasar. Namun, sinyal tersebut harus diabaikan karena garis MACD, selama waktu itu, dalam zona overbought. Tidak ada gerakan naik yang kuat akibat ini.
Rekomendasi trading untuk 10 Maret
Euro diperdagangkan ke atas pada pagi hari berkat laporan kuat dari Jerman dan Italia. Namun, pada sore hari, harga kembali mulai turun akibat angka PDB UE yang mengecewakan. Hal ini mmebatasi potensi naik euro, yang akhir-akhir ini telah mengalami banyak masalah pertumbuhan.
Hari ini, perhatian akan terarah pada laporan produksi industri di Prancis dan indeks harga konsumen di AS. Jika CPI AS ternyata lebih bagus daripada prakiraan, penurunan yang kuat mungkin dialami EUR/USD.
Investor juga harus memantau yield obligasi 10 tahun AS, yang belakangan ini mendorong dolar AS. Inflasi yang bagus akan mengarah pada keruntuhan obligasi dan kenaikan yield-nya, yang akan memperkuat posisi dolar AS.
Untuk posisi long:
Beli euro saat harga mencapai 1.1906 (garis hijau di chart), lalu take profit di sekitar level 1.1964. EUR/USD akan diperdagangkan ke atas jika laporan inflasi AS ternyata lebih lemah daripada prakiraan.
Namun, sebelum membeli, ingat bahwa garis MACD harus di atas nol dan mulai bergerak naik dari sana.
Untuk posisi short:
Jual euro setelah harga mencapai 1.1870 (garis merah di chart), lalu take profit di level 1.1813. Tekanan pada euro akan kembali jika inflasi di AS ternyata lebih baik daripada prakiraan. Ini karena skenario tersebut akan mengarah pada kelanjutan pertumbuhan yield Treasury, yang, hingga saat ini, terus mendorong dolar AS naik.
Namun, sebelum menjual, pastikan bahwa garis MACD di bawah nol dan mulai bergerak turun dari sana.
Apa yang ada di chart:
Garis tipis hijau adalah level penting di mana Anda dapat menempatkan posisi long dalam pasangan EUR/USD.
Garis tebal hijau adalah harga target, karena harga tidak mungkin bergerak ke atas level ini.
Garis tipis merah adalah level di mana Anda dapat menempatkan posisi short dalam pasangan EUR/USD.
Garis tebal merah adalah harga target, karena harga tidak mungkin bergerak ke bawah level ini.
Garis MACD - saat memasuki pasar, zona jenuh beli dan jenuh jual menjadi panduan penting.
Catatan: Trader pemula perlu sangat berhati-hati saat membuat keputusan untuk memasuki pasar. Sebelum rilis laporan-laporan penting, lebih baik menjauh dari pasar guna menghindari perangkap fluktuasi tajam dalam kurs. Jika Anda memutuskan untuk melakukan trading selama rilis berita, maka selalu tempatkan stop order guna meminimalisir kerugian. Tanpa penempatan stop order, Anda dapat kehilangan seluruh deposit Anda dengan cepat, terutama jika Anda tidak menerapkan pengelolaan uang dan melakukan trading dalam volume besar.
Dan ingat, agar trading sukses, Anda perlu memiliki rencana trading yang jelas. Keputusan trading yang spontan berdasarkan situasi pasar terkini merupakan cara termudah untuk kehilangan uang bagi trader intraday.
Analisis transaksi pada pasangan GBP/USD
GBP/USD kemarin meninggalkan side channel, namun menuju resistance kuat di sekitar level 1.3872. Namun, sinyal beli terbentuk di pasar, dan bertepatan dengan gerakan naik garis MACD dari level nol. Akibatnya, harga naik sebanyak lebih dari 40 pip.
Rekomendasi trading untuk 10 Maret
Data penjualan ritel Inggris, serta pernyataan dari Bank of England, kemarin tidak berdampak pada pound, bahkan meskipun Kepala Ekonom Andy Haldane banyak membahas yield obligasi dan pasar tenaga kerja, yang merupakan momen menentukan dalam penentuan arah GBP/USD.
Hari ini, perhatian akan tertuju pada level support dan resistance teknikal, yang menentukan arah pasangan ini selanjutnya. Data yang lebih penting juga akan dirilis pada sore hari, yang mungkin mengarah pada kenaikan dolar. Lebih tepatnya, hasil CPI AS yang lebih baik daripada prakiraan akan menyebabjan kenaikan USD, lalu penurunan GBP.
Perhatian juga akan tertuju pada yield obligasi 10 tahun AS, yang belakangan ini terus mendorong dolar AS. Inflasi yang bagus akan mengarah pada keruntuhan tajam obligasi, dan pada gilirannya, kenaikan yield-nya.
Untuk posisi long:
Beli pound saat harga mencapai 1.3896 (garis hijau di chart), lalu take profit di lecel 1.3954 (garis hijau yang lebih tebal di chart). Harga akan terus naik jika pound menembus ke atas 1.3896, namun hanya ada sedikit peluang.
Ingat bahwa sebelum membeli, pastikan garis MACD di atas nol dan mulai bergerak naik dari sana.
Untuk posisi short:
Jual pound setelah harga mencapai 1.3855 (garis merah di chart), lalu take profit di level 1.3789. Lebih baik buka posisi short di pasar karena tren GBp/USD bearish. Selain itu, data inflasi AS yang bagus akan memperkuat posisi dolar.
Tentu saja, saat melakukan penjualan, pastikan bahwa garis MACD di bawah nol dan mulai bergerak turun dari sana.
Apa yang ada di chart:
Garis tipis hijau adalah level penting di mana Anda dapat menempatkan posisi long dalam pasangan GBP/USD.
Garis tebal hijau adalah harga target, karena harga tidak mungkin bergerak ke atas level ini.
Garis tipis merah adalah level di mana Anda dapat menempatkan posisi short dalam pasangan GBP/USD.
Garis tebal merah adalah harga target, karena harga tidak mungkin bergerak ke bawah level ini.
Garis MACD - saat memasuki pasar, zona jenuh beli dan jenuh jual menjadi panduan penting.
Catatan: Trader pemula perlu sangat berhati-hati saat membuat keputusan untuk memasuki pasar. Sebelum rilis laporan-laporan penting, lebih baik menjauh dari pasar guna menghindari perangkap fluktuasi tajam dalam kurs. Jika Anda memutuskan untuk melakukan trading selama rilis berita, maka selalu tempatkan stop order guna meminimalisir kerugian. Tanpa penempatan stop order, Anda dapat kehilangan seluruh deposit Anda dengan cepat, terutama jika Anda tidak menerapkan pengelolaan uang dan melakukan trading dalam volume besar.
Dan ingat, agar trading sukses, Anda perlu memiliki rencana trading yang jelas. Keputusan trading yang spontan berdasarkan situasi pasar terkini merupakan cara termudah untuk kehilangan uang bagi trader intraday.