Sementara Bitcoin melanjutkan rally, banyak bank sentral, serta pemerintah, masih menganggap pasar crypto sebagai pasar yang berbahaya dan tidak stabil. Masalahnya adalah tidak menguntungkan bagi pemerintah mana pun di dunia untuk memiliki alat pembayaran yang terdesentralisasi seperti itu. Untuk tujuan ini, tidak ada keraguan bahwa cepat atau lambat bank sentral akan berusaha untuk mengambil kendali pasar crypto. Saat ini, sulit untuk memprediksi bagaimana mereka dapat mencapai tujuan yang begitu ambisius. Khususnya, banyak bank sentral telah menyatakan niat untuk menciptakan mata uang digital milik negara, mencoba mengeluarkan cryptocurrency dari pasar dan membuatnya kurang menarik bagi investor. Namun, para ahli bertanya-tanya apakah permintaan mata uang digital milik negara ini akan tinggi. Fitur utama cryptocurrency adalah anonim, tidak dikendalikan oleh pemerintah. Fitur utama kedua yaitu bahwa mereka adalah instrumen investasi yang sangat bagus. Tak perlu dikatakan bahwa aset digital milik negara kekurangan kedua kualitas tersebut. Mereka hanya akan menjadi alat pembayaran biasa seperti uang fiat. Dengan demikian, rencana bank sentral untuk menjadikan pasar crypto sebagai pasar yang diatur tampaknya pasti akan gagal. Regulator juga dapat dengan mudah melarang cryptocurrency. Namun, keputusan seperti itu juga tidak akan membawa kebaikan. Bitcoin ditambang dari kode, tidak memerlukan lokasi penyimpanan fisik. Pemilik Bitcoin dapat tinggal di India tempat uang virtual dilarang saat memiliki crypto wallet di server AS. Oleh karena itu, upaya untuk melarang Bitcoin dapat dibandingkan dengan upaya untuk memblokir akses ke beberapa situs web, mengingat bahwa setiap browser memiliki VPN bawaan. Pemerintah dapat mencoba menggunakan perangkat lunak yang belum dibuat untuk melacak semua transaksi Bitcoin untuk mengidentifikasi pemiliknya. Namun, teknologi tersebut masih terus berjalan dan kemungkinan tidak akan dikembangkan dalam waktu dekat. Namun demikian, bahkan kendala ini tidak akan menghentikan pemerintah untuk menemukan cara untuk mengontrol pasar cryptocurrency. Anehnya, Bitcoin dapat berkembang lebih pesat di tengah meningkatnya tekanan pemerintah.
Para analis di Deutsche Bank yakin bahwa Bitcoin tidak dapat lagi diabaikan. Ini akan terus tumbuh, menarik investor besar baru. Menurut para ahli bank, cryptocurrency nomor satu masih sangat fluktuatif meski melebihi kapitalisasi satu triliun Dolar. Pada tahun 2020, jumlah total Bitcoin yang ditambang berjumlah 28 juta koin, yang setara dengan 150% koin. Misalnya, tahun lalu, saham Apple hanya menunjukkan omset sedikit lebih besar. Dengan demikian, analis yakin bahwa bahkan beberapa transaksi besar pada Bitcoin dapat berdampak signifikan pada nilainya. Deutsche Bank juga menghitung bahwa sekitar 70% dari transaksi Bitcoin adalah transaksi investasi dan hanya 30% yang merupakan transaksi pembayaran. Sementara itu, para ahli percaya bahwa harga Bitcoin saat ini dinilai terlalu tinggi. Untuk membenarkan biaya setinggi itu, Bitcoin harus menjadi alat pembayaran internasional yang paling disukai. Bank juga mencatat bahwa nilai cryptocurrency saat ini hanya didukung oleh kepercayaan trader terhadapnya. Para ahli percaya bahwa bank sentral dan pemerintah akan memperketat kendali mereka di pasar crypto karena ketidakpastian dan volatilitasnya menimbulkan ancaman bagi seluruh sistem keuangan.
