Elon Musk mengumumkan pembelian mobil listrik Tesla mungkin dapat dilakukan dengan bitcoin. Memang, berita hype mendukung mata uang kripto ternama ini, tetapi kita harus melihat lebih dalam lagi.
Untuk prakiraan jangka pendek dan posisi trading, analisis teknikal tetap menjadi alat terbaik di semua pasar. Harga didorong oleh pemain besar dan munculnya level harga yang kuat di chart menunjukkan bahwa mereka mempertahankan posisinya. Bagi trader biasa atau spekulan kecil, pengamatan ini memungkinkan Anda untuk melihat titik entri ke transaksi dan untuk mengasumsikan arah harga.
Mari kita lihat chart. Dalam ulasan kemarin, tercatat bahwa bitcoin mencapai level support untuk tren naik 29241.46 - 43033.38 - 58340.66 dari 27 Januari. Dan hari ini, secara teknikal, bitcoin cukup memantul naik. Ini berarti tren naik tidak ditembus dan mata uang kripto ternama ini berpeluang tumbuh.
Namun, mari kita lihat lebih dekat. Di chart empat jam BTC USD, Anda dapat melihat bahwa ada support horizontal di 53980.77 (ditandai dengan garis putus-putus merah) di titik potong dengan support tren naik. Ini berarti titik rebound merupakan level support kuat ganda, yang masih akan dilindungi pemain besar dari breakdown. Dan Elon Musk, dengan hype jangka pendeknya, hanya membuat pembeli yakin.
Apa berikutnya? Dari sudut pandang teknikal, BTC USD memiliki cadangan daya kecil hingga level 58340.66 (titik maksimum 21 Februari). Garis resistance terbentuk pada tren menurun lokal 61759,10 - 59869,35 - 53225,61 dari 13 Maret. Dan jika batas di persimpangan level resistance ini dapat ditembus, BTC USD akan berpeluang untuk kembali ke titik maksimum bersejarah.
Sementara untuk prospek jangka panjang bitcoin dan mata uang digital, ada juga opini menarik di sini. Sementara beberapa bank sentral menciptakan mata uang kripto mereka sendiri, beberapa bank lain, sebaliknya, tetap skeptis, terutama terhadap bitcoin.
Jadi, manajer Norges Bank, Oystein Olsen dari Norwegia, mengatakan bahwa bitcoin tidak akan bisa menjadi alat pembayaran, karena sangat mahal, boros sumber daya dan tidak stabil.
Namun Bank of Norway tidak percaya bahwa teknologi baru ini memiliki potensi. Sederhananya, menurut regulator, mereka tidak banyak berguna. Pada saat yang sama, ia terus mengerjakan proyek Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) miliknya sendiri. Sebuah laporan tentang perkembangan proyek tersebut akan dirilis pada bulan April.
Perwakilan dari regulator Norwegia menyatakan bahwa pengguna harus dapat dengan cepat melakukan pembayaran dalam kroner Norwegia. Pada saat yang sama, CBDC seharusnya tidak memengaruhi perantara kredit di sektor swasta.
Pada saat yang sama, China sedang mengerjakan pembuatan yuan digital, dan Federal Reserve Bank of Boston (AS) berjanji untuk mempublikasikan hasil studinya tentang dolar digital pada musim panas 2021.
