Atau lebih tepatnya, hampir tidak ada. Satu-satunya skenario di mana CBDC akan sepenuhnya menggantikan bitcoin dan mata uang kripto adalah perang terbuka dengan aset digital. Situasi serupa terjadi di India, di mana pemerintah berencana sepenuhnya melarang penggunaan bitcoin. Dalam hal ini, volume perdagangan pasangan BTC/USD, yang saat ini sekitar $197 miliar, akan turun signifikan. Namun secara global, hal ini hanya akan mengurangi dominasi aset tersebut di pasar hingga 50%.
Untuk dengan tepat membahas alasan mengapa CBDC tidak akan menggantikan bitcoin, pertama kita perlu menghilangkan mitos bahwa mata uang kripto tidak bisa menjadi alat pembayaran. Pertumbuhan mingguan indikator aset digital utama sepenuhnya bergantung pada peningkatan permintaan terhadap aset kripto. Pasar berada dalam mode siaga, tetapi pasca pengumuman dari Tesla, PayPal, dan Visa, pasangan BTC/USD naik sebesar 9%, sedangkan pasangan ETH/USD naik sebanyak 5%. Ini menunjukkan bahwa pelanggan sistem pembayaran di seluruh dunia menyambut positif mata uang kripto sebagai alat untuk melakukan transaksi keuangan sehari-hari di masa depan. Di antara pengumuman terbaru terkait promosi aset kripto sebagai alat pembayaran, Bakkt dan Starbucks juga membuat dompet seluler guna membayar layanan dan produk.
Perbedaan mendasar antara mata uang kripto utama dan mata uang digital adalah bahwa aset kripto tidak memiliki peraturan perundang-undangan yang sempit. Ini memungkinkan Bitcoin, Ethereum, dan aset digital lainnya untuk tidak bergantung pada kebijakan moneter, suku bunga, volume masalah, dan batasan legislatif dari bank sentral tertentu. Hal ini membuat mereka menjadi alat yang lebih serbaguna dan multifungsi, yang tidak bergantung pada peristiwa di bidang keuangan yang secara sempit terfokus di wilayah tertentu.
Selain itu, CBDC dan mata uang kripto potensial memiliki audiens target yang berbeda, meskipun mereka mungkin tumpang tindih karena daftar peluang aset digital yang lebih luas. Yang terpenting, bagaimanapun, mata uang digital dapat menggantikan transaksi fiat dengan transaksi yang lebih cepat dan lebih murah. Namun, dalam kondisi tertentu dan dukungan teknis untuk algoritme konversi tertentu, fungsi ini dapat diambil alih oleh Ethereum 2.0, yang segera diluncurkan. Ini adalah aspek yang sangat penting, karena beberapa CBDC saat ini memiliki setiap peluang untuk masuk ke pasar stablecoin dan sebagian memengaruhi volume USDT dan USDC. Pada saat yang sama, tidak semua mata uang digital memiliki kemampuan teknis untuk menggantikan stablecoin pada tahap perkembangan saat ini.
Kita juga tidak boleh melupakan daya tarik investasi mata uang kripto individu. Pada 31 Maret, diketahui bahwa pelanggan Goldman Sachs akan dapat berinvestasi di aset digital. Goldman Sachs menjadi bank kedua di Amerika Serikat yang telah membuka investasi dalam mata uang kripto bagi penggunanya (yang pertama adalah Morgan Stanley). Selain itu, analis JPMorgan meminta perusahaan besar untuk berinvestasi dalam bitcoin guna menghindari kerugian inflasi akibat krisis virus corona. Dalam hal ini, pasangan BTC/USD menjadi pesaing nyata bagi emas. Pada tahap saat ini, tidak ada mata uang digital yang memiliki jangkauan kemampuan dan aplikasi yang sama seperti bitcoin. Ini menunjukkan bahwa di masa mendatang, mata uang kripto, dan khususnya bitcoin, akan terus memperkuat posisi mereka dan mencetak rekor kapitalisasi bersejarah.
