Mata uang tunggal Eropa berperilaku sebagaimana mestinya, dan sejak data ekonomi makro Amerika Serikat yang buruk rilis, mata uang ini tumbuh. Memang, begitu diketahui bahwa tingkat pertumbuhan harga produsen di Amerika Serikat meningkat dari 2,8% menjadi 4,2%, mata uang tunggal Eropa mulai naik. Namun, skala pertumbuhannya jelas tidak sesuai dengan data. Indeks harga produsen melonjak tajam, yang berarti inflasi di Amerika Serikat akan tumbuh pesat. Namun Federal Reserve tetap berpura-pura tidak ada risiko inflasi, dan ternyata topik ini malah tidak dibahas pada rapat Federal Open Market Commission sebelumnyaa. Umumnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena inflasi masih di bawah target, dan menurut data terakhir tidak tumbuh begitu cepat. Namun, dinamika harga produsen dalam beberapa bulan terakhir jelas menunjukkan bahwa pertumbuhan inflasi dapat mengalami peningkatan. Meskipun demikian, Sistem Federal Reserve terus mengabaikan situasi tersebut. Inilah alasan penguatan mata uang tunggal Eropa. Namun, skala pertumbuhannya sangat kecil sehingga perlu sangat diperhatikan dengan seksama.
Indeks Harga Produsen (Amerika Serikat):
Perlu juga dicatat bahwa sebelum publikasi data harga produsen, dan beberapa waktu setelahnya, mata uang tunggal Eropa perlahan menurun. Dengan demikian, beranda berita positif yang terus-menerus diperlukan agar dapat menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Jika tidak, kita akan melihat penurunan bertahap euro. Dan tampaknya data penjualan ritel hari ini hanya akan memberikan sedikit optimisme bagi mata uang tunggal Eropa. Tingkat penurunan penjualan ritel akan melambat dari -6,4% menjadi -5,4%. Kombinasi dengan kenaikan inflasi cukup bagus, karena laba perusahaan tumbuh, yang berarti mereka dapat mulai mempekerjakan lebih banyak karyawan, yang akan mengarah pada penurunan tingkat pengangguran yang telah lama ditunggu-tunggu. Namun, mengingat fakta bahwa mata uang tunggal Eropa cenderung menurun dengan latar belakang berita yang kosong, porsi optimisme ini hanya akan bertahan sebentar. Dan skala pertumbuhan tampaknya cukup kecil.
Penjualan Ritel (Eropa):
Pasangan mata uang EUR/USD gagal menunjukkan aktivitas pada hari Jumat lalu, yang mengakibatkan perlambatan dan, akibatnya, pergerakan amplitudo harga di kisaran 1.1860/1.1920, diikuti oleh ketersendatan ke level 1.1880/1.1905.
Dinamika pasar menunjukkan tanda-tanda perlambatan, namun perlu dipertimbangkan bahwa aktivitas spekulatif dari waktu ke waktu mewujudkan dirinya di pasar, yang memungkinkan trader intraday untuk meraih profit.
Jika dilanjutkan dari lokasi harga saat ini, kita dapat melihat bahwa pelaku pasar terus mengikuti dalam batas fluktuasi amplitudo, di mana proses tekanan dapat menyebabkan peningkatan di pasar.
Dengan mempertimbangkan chart trading harian secara umum, perlu dicatat bahwa pergerakan naik dari titik dasar 1.1703 memiliki skala lebih dari 200 poin, namun ini belum mengarah pada pelanggaran integritas korektif pergerakan dari puncak tren jangka menengah.
Dalam situasi ini, kami dapat mengasumsikan bahwa batas kompresi amplitudo 1.1880/1.1905 akan berfungsi sebagai pengungkit bagi spekulan, yang akan mengarah ke akselerasi lokal menuju batas utama 1.1860/1.1920.
Perubahan semua hal di atas menjadi sinyal trading:
- Posisi long dapat dipertimbangkan jika harga ditetapkan di atas 1.1905, dengan prospek pergerakan ke 1.1920.
- Posisi short dapat dipertimbangkan jika harga ditetapkan di bawah 1.1880, dengan prospek pergerakan ke 1.1865.
Dari sudut pandang analisis indikator yang kompleks, dapat dilihat bahwa indikator-indikator instrumen teknikal dalam interval menit dan jam memiliki sinyal yang tidak stabil, beli/jual, akibat pergerakan harga dalam batas amplitudo yang sempit.
