Sejak 9 Mei, Yen Jepang memulai tren menurun dan telah jatuh selama 11 hari. USD/JPY saat ini diperdagangkan di bawah SMA 21 dan di bawah Murray 5/8 dengan bias bearish dalam jangka pendek.
Perbedaan besar dalam kebijakan moneter oleh bank sentral AS dan Bank of Japan menawarkan support tambahan untuk pasangan USD/JPY.
Pada grafik 4 jam, ada support kuat di sekitar EMA 200 yang terletak di 127,40. Jika Yen diperdagangkan di bawah level ini dalam beberapa jam ke depan, akan menjadi sinyal yang jelas untuk melanjutkan penjualan.
Pekan lalu, selera risiko memicu aksi jual agresif Dolar AS dan berkontribusi pada penguatan Yen Jepang mencapai level terendah 127,00.
Dalam jangka pendek, jika pasangan USD/JPY diperdagangkan di bawah SMA 21 yang terletak di 129,16, ada kemungkinan lompatan teknikal dilihat sebagai peluang untuk terus menjual.
Di sisi lain, jika Yen Jepang diperdagangkan di bawah 128,16 dalam beberapa jam ke depan, akan ada sinyal yang jelas untuk menjual karena adanya tekanan kuat ke bawah.
Sejak 12 Mei, USD/JPY telah berkonsolidasi di sekitar 128,00 yang sekarang telah menjadi resistance kuat.
Berdasarkan grafik harian, Yen Jepang kemungkinan akan melanjutkan tren turunnya selama diperdagangkan di bawah saluran tren yang terbentuk pada 9 Mei. Target akhir akan berlokasi di zona 4/8 Murray di sekitar 125,00.
Di sisi lain, pullback menuju SMA 21 di 129,16 akan memberi peluang untuk menjual dengan target di 128,16 (5/8) dan 125,00 (4/8).
Sejak 27 April, indikator eagle memberikan sinyal bearish yang menegaskan strategi jual dalam beberapa hari ke depan.
