Pada awal sesi Asia, emas (XAU/USD) diperdagangkan di bawah 21 SMA yang terletak di 1.853,44 dan di dalam channel tren naik yang terbentuk pada 16 Mei.
Emas mempertahankan tren naiknya tetap utuh di chart 4 jam. Jika dalam beberapa jam mendatang emas berkonsolidasi di atas 21 SMA dan diperdagangkan dalam channel tren naik, emas kemungkinan akan mencapai zona resistance 200 EMA di level 1.872.
Selain itu, emas memiliki resistance kuat lainnya di 6/8 Murray yang terletak di 1.875. Breakout tajam dan konsolidasii di chart harian di atas level ini bisa mempercepat gerakan bullish kuat dan emas mungkin mencapai level psikologis 1.900 bahkan 7/8 Murray di 1.937.
Minggu lalu, pasar saham pulih seiring terus naiknya indeks-indeks saham utama. Sebaliknya, imbal hasil obligasi treasury menurun. Jika minggu ini tren ini berlanjut, emas bisa mencapai level 1.900 dalam beberapa hari ke depan.
Dolar AS lemah, yang memungkinkan indeks-indeks Wall Street naik dengan kuat, mengakumulasi kenaikan mingguan untuk melebihi 7,5%. Ini kenaikan pertama dalam penurunan selama delapan minggu berturut-turut. Berdasarkan tren pasar ini, selera risiko minggu ini bisa meningkat dan emas bisa mencapai resistance 6/8 Murray di 1.875 dan mencapai 1.937 (7/8).
Berdasarkan chart 4 jam, emas berpeluang besar akan melanjutkan tren naiknya dalam beberapa hari mendatang. Oleh karena itu, jika emas berkonsolidasi di atas 1.853 dalam beberapa jam ke depan, itu akan menjadi sinyal beli dengan target di 1.872 (200 EMA) dan 1.875 (6/8 Murray).
Indikator eagle memberikan sinyal positif yang bisa mendukung strategi bullish kami. Kita bisa membuka lebih banyak posisi long jika emas menembus 6/8 Murray ke atas 1.875, dengan target di 1.900, 1.921, dan 1.937.
Sebaliknya, jika emas menembus ke bawah channel tren naik dan 21 SMA, itu akan menjadi sinyal jual yang jelas ke bawah 1.850, dengan target di 1.836 dan 1.821. Level 1.821 juga merupakan level Fibonacci 61,8%.