Pada Rabu, 19 Mei, Cisco bergabung dengan perusahaan teknologi tinggi lainnya dengan pendapatan yang luar biasa. Perusahaan tersebut mengungkapkan hasil kuartalan yang baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dalam hal pendapatan, laba bersih, dan laba per saham.
Jadi, pendapatan Cisco mencapai $12,8 miliar, bertambah sebesar 6,7% dari tahun lalu. Pendapatan bersihnya berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) meningkat menjadi $2,9 miliar, atau $0,68 per saham, dan laba bersih non-GAAP sebesar $3,5 miliar, atau $0,83 per saham. Hasilnya ternyata lebih baik daripada prakiraan para analis.
Setelah publikasi tersebut, saham perusahaan ini anjlok. Jelas, ini terjadi sesekali dan belakangan ini menjadi tipikal sektor TI. Namun, penurunan saham sebesar lebih dari 5% telah memberikan pukulan yang menyakitkan bagi mereka yang percaya pada kekuatan magis laporan tersebut.
Rupanya, aspek teknologi tertentu dalam operasi perusahaan, seperti masalah dengan pemasok, berperan negatif di sini. Bagaimanapun, Cisco memiliki kebijakan pemegang saham yang cukup kuat. Selain itu, perusahaan tersebut belum lama ini mengakuisisi beberapa perusahaan, termasuk Acacia Communications, yang mungkin menguntungkan di masa depan. Dengan kata lain, investor jangka panjang dapat memiliki kecenderungan bullish, sambil menunggu koreksi berakhir dan mendiversifikasi portofolionya.
