Selera risiko mulai mendapatkan momentum lagi. Harga komoditas telah melanjutkan pertumbuhan, terutama untuk minyak, dan kemudian logam di tengah penurunan beban berita. Pasar tampaknya setuju dengan pernyataan Fed bahwa lonjakan inflasi kemungkinan hanya sementara dan oleh karena itu tidak perlu dikhawatirkan. Pertumbuhan harga sementara seharusnya tidak mendorong bank sentral untuk membalikkan kebijakan stimulus mereka.
Perwakilan Fed seperti Brainard, Bostic, Bullard secara bersamaan memberikan pernyataan tentang inflasi sementara, dan akibatnya, imbal hasil nominal jangka panjang dari Departemen Keuangan AS sedikit menurun lagi.
Saat ini, Dolar AS berada di bawah sedikit tekanan, sementara mata uang komoditas memiliki prospek terbaik.
NZD/USD
Hasil pertemuan kebijakan moneter RBNZ akan dipublikasikan besok pagi. Terlepas dari kenyataan bahwa ancaman pengetatan kondisi yang tiba-tiba rendah, pasar berasumsi bahwa bank sentral akan menunjukkan perubahan posisinya ke arah hawkish, tetapi akan melakukannya dengan hati-hati agar tidak menyebabkan pertumbuhan Dolar Selandia Baru yang tidak terkendali. Ada beberapa faktor yang mendukung skenario ini.
Minggu lalu, anggaran untuk 2021 diterbitkan, dan perkiraan ekonomi Departemen Keuangan direvisi naik, mencerminkan prospek ekonomi yang membaik. Pemerintah telah merencanakan sedikit peningkatan dalam pengeluaran, tetapi bagaimanapun, diasumsikan bahwa pertumbuhan utang akan stabil dalam 2 tahun ke depan, dan kemudian mulai menurun. Ini berarti bahwa cadangan sudah lebih dari cukup, dan stimulus lebih lanjut kehilangan sense ekonomi.
Perekonomian mendekati ketenagakerjaan penuh, yang akan memberikan tekanan lebih kuat pada pertumbuhan upah dan inflasi. Dorongan ke atas yang kuat diperkirakan akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan.
Sehari sebelum pertemuan RBNZ, konsensusnya adalah bahwa RBNZ akan mulai menaikkan suku bunga pada Agustus 2022. Ini lebih awal dari rencana Fed, dan akan berfungsi sebagai faktor bullish untuk NZD jika tenggat waktu ini tidak direvisi di akhir pertemuan tersebut. Namun, belum ada alasan.
Menurut data CFTC, posisi net long NZD sedikit turun 67 juta, yaitu menjadi 612 juta, tetapi harga target sedikit memperlambat pertumbuhannya. Ini karena kegagalan pagi hari di pasar saham Selandia Baru – indeks NZDOW turun lebih dari satu persen, sementara indeks Australia dan Tiongkok tumbuh dengan mantap. Rupanya, ini adalah reaksi trader terhadap orang dalam sebelum pertemuan RBNZ.
Meski demikian, tren tersebut diperkirakan masih bullish. Target pertama adalah 0.7300/05, konsolidasi di atasnya akan mengkonfirmasi skenario bullish. Jika RBNZ menunjukkan kewaspadaan yang berlebihan dan memadamkan momentum, maka kita bisa mengharapkan pullback ke area 0.7110/30, diikuti dengan transisi ke kisaran side.
AUD/USD
Posisi long AUD meningkat sedikit sebesar 44 juta, melaporkan kenaikan hingga 234 juta selama minggu pelaporan, tetapi harga target menurun. Ini sebagian karena Tiongkok mengambil langkah-langkah untuk mengekang kenaikan harga komoditas. Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC) menyatakan bahwa pemerintah akan menunjukkan "nol toleransi" untuk perilaku monopoli dan penimbunan setelah produsen logam terkemuka dipanggil ke pertemuan di Beijing dengan beberapa departemen pemerintah pada hari Minggu.
Perlu juga dicatat bahwa faktor terpenting kedua setelah harga komoditas, yaitu inflasi konsumen, memperlambat pertumbuhannya. Penjualan ritel telah menurun selama dua minggu terakhir, pengeluaran telah turun sebesar 5% dibandingkan dengan level di awal tahun, dan ada kemungkinan bahwa tekanan inflasi mereda, yang mempengaruhi prospek keluarnya RBA dari program stimulus .
Estimasi harga mendekati rata-rata jangka panjang, dan ada upaya untuk membalikkannya. Jika pertumbuhan harga komoditas melemah, Dolar Australia berpeluang melakukan koreksi ke bawah.
Saat ini, dapat diasumsikan bahwa Dolar Australia akan diperdagangkan sideways sambil menunggu dorongan baru dengan sedikit margin untuk pertumbuhan. Faktor utama untuk kelanjutan pertumbuhan adalah alasan eksternal. Skenario yang paling mungkin adalah penyimpangan lambat ke zona 0.7840/70 untuk mengantisipasi data baru.
