Pertumbuhan tajam dalam indikator AS, terutama yang terkait dengan inflasi, memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan dipaksa untuk mengurangi pembelian obligasi lebih awal dari yang dijadwalkan.
Saat ini, tingkat dana federal adalah 0,05%, yang merupakan level terendah sejak April. Banyak analis meyakini akan meningkat pada awal bulan ini, tetapi kemungkinannya sangat kecil. Namun demikian, investor akan tetap waspada apakah Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 15-16 Juni ini, atau mengurangi pembelian obligasi bulanannya.
Sejauh ini, pernyataan pejabat Fed sangat berhati-hati, tetapi jika bank sentral akhirnya memutuskan untuk memperketat kebijakan moneternya, permintaan untuk Dolar akan melonjak.
Anehnya, inflasi di kawasan Euro juga melonjak di bulan Mei, mencapai 2,0% dari perkiraan 1,9%. Inflasi inti, yang tidak termasuk harga energi dan pangan, meningkat hingga 0,9%. Rupanya, CPI naik 0,3% MoM.
Tingkat pengangguran juga turun hingga 8,0%, berkat beberapa perbaikan di pasar tenaga kerja Jerman. Destatis melaporkan bahwa jumlah pengangguran di negara itu menurun 29.000 (1,4%), sehingga tingkat pengangguran turun hingga 4,4%.
Aktivitas manufaktur di seluruh kawasan Euro juga terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil, sehingga PMI mencapai 63,1 poin di bulan Mei. Hal ini tentu saja memberikan keyakinan bahwa pemulihan ekonomi akan terus berlanjut.
Di AS, aktivitas manufaktur tumbuh lebih cepat di bulan Mei, sehingga PMI naik hingga 61,2 poin. Lonjakan tajam ini disebabkan oleh pertumbuhan yang kuat dalam pesanan baru, yang naik hingga 67,0 poin, berkat pelonggaran beberapa pembatasan karantina.
Meskipun demikian, Euro masih gagal menembus di atas tertinggi lokal, tetapi banyak bergantung pada 1.2249 hari ini karena penembusan di atasnya akan memicu lompatan yang jauh lebih besar menuju 1.2285 dan 1.2315. Sementara itu, penurunan di bawah 1.2213 akan menyebabkan penurunan menuju 1.2182 dan 1.2134.
GBP
Aktivitas manufaktur di Inggris jauh dari perkiraan. PMI untuk bulan Mei hanya 65,6 poin, dari perkiraan 66,1 poin. Namun demikian, peningkatan permintaan dari UE, AS, dan Tiongkok meningkatkan ekspor, yang merupakan kabar baik bagi perekonomian Inggris.
Harga rumah juga naik tajam, yang mendorong inflasi naik. Laporan dari Nationwide Building Society mengatakan bahwa harga rumah melonjak 10,9% YoY, yang merupakan kenaikan terbesar sejak Agustus 2014. Namun, turun menjadi 1,8% MoM.
Semua ini menarik Pound ke bawah kemarin. Jika terus turun di bawah 1.4140, maka harga akan menyentuh dasar angka ke-41. Tetapi, jika kuotasi melampaui 1.4190, maka Pound akan kembali ke 1.4240.